Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kompasiana Berikan Sangsi pada Prof. Felix Tani

26 Desember 2021   09:45 Diperbarui: 26 Desember 2021   10:35 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Indonesia (putih-hijau) dan Singapura (merah-merah) saat bermain dalam semifinal leg 1 Piala AFF 2020. Sumber gambar ; jpnn.com 

Jangan bangga dulu bila analisa yang ditulis sebelum laga ternyata memuat kebenaran. Apalagi tentang laga penting yang melibatkan persaingan gengsi antara dua negara.

Sebuah tulisan Prof Felix Tani, terkait Piala AFF 2020 sebelum pertandingan semifinal Timnas Indonesia vs Timnas Vietnam telah membuka banyak rahasia Timnas Indonesia.

Akibatnya, Timnas Indonesia yang semestinya bisa memenangkan pertandingan itu justru ditahan imbang timnas Singapura pada leg 1. Ini bikin jantung pecinta Timnas Indonesia

Dalam tulisannya berjudul "Kecerdasan Tim, Kunci Kemenangan Timnas Indonesia atas Timnas Singapura" dituliskannya ;

"Kunci kemenangan Indonesia atas Singapura malam ini terletak pada keunggulan kecerdasan tim, bukan kecerdasan individu pemain.  Saya sudah pernah bilang, dari seluruh tim yang berlaga di Piala AFF 2020, Timnas Indonesialah yang paling cerdas. Tim Vietnam, Thailand, dan Singapura masih di bawahnya."

Prof Felix Tani secara gamblang telah memberikan Kunci, yang seharusnya sangat rahasia, bahkan dikategorikan "rahasia negara". 

Jadi, Prof Felix Tani telah membocorkan rahasia negara kepada pihak asing! 

Ini sangat fatal. Laga itu ibarat sebuah ujian. Sebelum laga, kunci jawaban tidak boleh beredar. Tapi Prof Felix Tani dengan jumawa telah menyebarkan  kunci itu sebelum ujian dilakukan.

Bocoran kunci jawaban itu dibaca pelatih Timnas Singapura. Dengan kunci jawaban itu Timnas Singapura akhirnya mampu menahan imbang Timnas Indonesia. Padahal harusnya Timnas Singapura  kalah telak.

Pada leg kedua, pelatih Timnas Singapura masih menggunakan 'kunci'. Mereka berhasil menahan imbang Timnas Indonesai  dengan skor 2:2.

Selama 90 menit pertandingan, Timnas Singapura berhasil bikin jantungan para pecinta Timnas Indonesia. Ini bukti bahwa bocoran 'kunci rahasia negara' tersebut memang ampuh. 

Untunglah pada babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit coach Shin Tae-yong mengubah taktiknya setelah saya beritahukan lewat kode khusus, beserta kiriman tulisan Felix Tani via WA. 

Kode khusus itu saya berikan ketika sorot kamera televisi  yang sedang "live" menyorot wajah Shin Tae-yong. Pada saat itulah saya dan STY saling bertatap penuh arti. Tercipta tatapan romantis. Kami berkomunikasi dalam bahasa Korea logat ginseng dan Cinta Laura.

Pembaca bisa melihatnya, ketika Shin Tae-yong tersenyum geli di tepi lapangan. Itu merupakan momen usai kami berktatapan dan berkomunikasi.

sumber gambar akun twitter faktabola
sumber gambar akun twitter faktabola

 

Coach shin Tae-yong tersenyum kegelian setelah mengetahui taktik pelatih Timnas Singapura berdasarkan tulisan Prof. Felix Tani. Lalu, dengan cepat Shin Tae-yong bikin penangkalnya dari resep yang saya berikan ketika kami bertatapan penuh arti, dan berkomunikasi dari hati ke hati di layar televisi.

Akhirnya timnas Indonesia bisa mengalahkan Singapura dengan skor 4 : 2, yang meloloskan Timnas Indonesia ke Final. Semua pecinta timnas berhimpun dalam bersukacita. 

Kembali ke laptop. Walau akhirnya Timnas Indonesia bisa mengalahkan Singapura, namun itu tidak berarti meniadakan pelanggaran yang dilakukan Felix Tani.

Membocorkan rahasia negara merupakan pelanggaran berat. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena Timnas Indonesia beserta pendukungnya dirugikan secara materiil maupun non-materiil selama 2x90 menit (dua leg). 

Kompasiana telah kecolongan sehingga bisa dianggap ikut andil pada pelanggaran-- pembocoran rahasia negara--oleh Prof Felix Tani. Kompasiana harus memberikan sangsi tegas dan berat!

Salah satu sangsinya adalah  pembekuan K.Rewards milik Prof Felix Tani selama setahun dipotong masa penahanan postingan artikelnya yang kerapkali melakukan kritik pedas terhadap Kompasiana.

Sebenarnya saya sebagai bakal calon admin bisa memberikan sangsi tersebut. Namun saat ini saya sedang cuti manyun untuk fokus menatap kaledeiskop Kompasiana 2021 yang menempatkan saya di urutan >100. 

Hal itu merupaka perestasi hebat karena tidak banyak Kompasianer yang bisa mendekati angka penilaian 100. S e m p u r n a ! Bandingkan dengan Prof. Felix Tani di 69---yang bila dalam hal hasil ujian kuliah hanya mendapatkan nila C.

Saya harap admin Kompasiana segera memberikan sangsi. "Ikan sepat ikan gabus, makin cepat makin bagus". Aku sih rapopo.

__

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun