Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kroasia Tampil Impresif pada Lawan yang Salah

29 Juni 2021   03:04 Diperbarui: 29 Juni 2021   03:28 5706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bek Spanyol Cesar Azpilicueta (kedua) melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua untuk timnya, sumber gambar pontianak.tribunnews.com

Tim Kroasia tampil cukup baik saat melawan Spanyol di Stadion Parken Kopenhagen, Denmark, Selasa 29 Juni 2021 dini hari WIB. Mereka bermain impresif sejak awal. Namun itu tak menolong mereka untuk maju ke babak 8 besar. Skor 5 : 3 untuk kemenangan Spanyol sebagai tanda bukti sah yang tak bisa mereka ubah dengan nilai estetika impresifitas.

Sampai babak kedua usai dalam waktu normal 2x45, Kroasia mampu menunda kemenangan Spanyol. Modal bermain impresif ternyata hanya cukup jadi persekot atau panjar berupa skor 3 : 3.  Tapi Kroasia mengira itu sudah merupakan kemenangan, atau setidaknya awal kemenangan.

Sementara usai pertandingan babak kedua waktu normal, Spanyol mulai tersadar, kalau ikut larut alunan gendang impresifitas Kroasia, mereka akan jadi korban tarian impresif nan mistis yang sudah Kroasia bangun sejak awal laga.

Spanyol tak mau berlama-lama dipersekot dengan gaya impresif Kroasia yang bisa menjerumuskan Spanyol pada kekalahan. 

Kroasia harus disadarkan dan dihentikan. Maka pada babak perpanjangan waktu 2x15 menit dibiarkannya Kroasia terus menari impresif. Dibiarkannya setiap pemain Kroasia bermain sendiri, seolah ingin menjadi bintang lapangan seperti kebintangan Luca Modric saat bermain di klub elit Eropa, Real Madrid. 

Timnas Spanyol bikin rekor usai lima kali membobol gawang Kroasia (Getty Images/Hannah McKay - Pool), sport.detik.com
Timnas Spanyol bikin rekor usai lima kali membobol gawang Kroasia (Getty Images/Hannah McKay - Pool), sport.detik.com

Babak perpanjangan waktu merupakan perubahan taktik Spanyol paling jitu, yang tanpa Kroasia sadari karena sedang trance dalam impresifitasnya. 

Spanyol merapatkan para pemainnya, antar lini terkoneksi sebagai sebuah teamwork. Tak ada ruang bermain individu. Setiap pemain bergerak mengikuti teman yang sedang menguasai bola. Itu adalah taktik  tiki-taka yang masih tersisa dan diturunkan dari para senior terdahulu. Taktik itu pernah begitu jaya pada zamannya.

Spanyol bermain layaknya para suhu yang sudah berpengalaman, penuh dengan ilmu dan dewasa dalam berpikir dan bertindak. Mereka bermain sangat efesien dan efektif.

Mereka tahu kapan bola harus berupa possesion football, kapan harus dribling  dan  passing dari pemain satu ke pemain lain. Dari satu zona ke zona lain dimana sudah ada pemain yang akan mengolahnya lebih lanjut. Semua itu tidak pakai lama. Tidak pakai prosesi tarian individu. 

Babak perpanjangan waktu 2x15 menit adalah milik Spanyol. Mereka mampu menambah 2 gol, sehingga menjadikan papan skor 5 :3 untuk sebuah kemenangan penting, bukan semata untuk menari-nari di lapangan hijau tanpa kejelasan tujuan akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun