Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

K-Rewards Bikin Sensasi dan Kesukaan Menulis di Kompasiana Lebih Bergairah

13 Desember 2018   03:53 Diperbarui: 13 Desember 2018   04:09 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bulan Desember periode K-Rewards akan tetap berjalan. Apakah program K-Rewards akan berlanjut di tahun depan? Berikan saran Anda mengapa kita harus tetap melanjutkan program ini melalui komentar di bawah artikel ini, agar kami dapat meyakinkan manajemen." (kompasiana official, 12 Desember 2018 10:51) 

Tadinya saya ingin menuliskan uneg-uneg ini di kolom komentar admin Kompasiana sesuai permintaan admin kepada para kompasianer pada pengumuman penerima K-Rewards bulan November yang ditayangkan kompasiana official (admin). Tapi kemudian saya batalkan.  Lebih baik menjadikannya sebuah artikel tersendiri. Kenapa? Karena saya suka uang! Eeh, tapi bukan berarti aku tidak suka kamuuuh. Don't worry, beibeh...heuheuheu!

Dengan membuat artikel tersendiri  ini, setidaknya saya bisa mendapatkan sejumlah unique view yang kelak bisa dikonversikan menjadi uang. Ini salah satu  sebagai wujud bakti, loyalitas dan rasa suka saya kepada uang, heuheu ! Siapa siang yang tak suka uang? Siapa sih yang tak perlu uang? Biarpun saya lelaki pemalu dan pendukung garis keras timnas indonesia, saya tetap suka dan perlu uang.

Uang sekecil apapun tetap punya nilai dan fungsi. Uang receh 100 rupiah sekalipun tetap berguna dan bernilai. Anda tidak akan mendapatkan celana seharga Rp.99.900 kalau uang anda cuma Rp. 99.800,- (atau kurang 100 rupiah dari harga). Sampai nangis sinetron pun, mbak SPG atau kasir yang cantik itu tidak akan mau ditawar, karena harga itu sudah masuk dalam sistem pembayaran di supermarket tempat dia bekerja.  

Anda bisa saja  ditampol tukang parkir kalau tidak punya uang untuk bayar parkir motor Rp. 1000 rupiah. Bodi mobil anda mungkin dibaret oleh tukang parkir karena anda tidak punya uang bayar parkir 3000 rupiah. Jadi uang sekecil apapun tetap punya nilai dan manfaatnya. Itulah mengapa saya suka (menghargai) uang yang saya miliki. Karena saya takut ditampol tukang parkir, eeeh...

K.Rewards dan Kebutuhan Kompasianer

Saya menulis di kompasiana sejak bulan Pebruari 2014. Sampai sekarang artikel saya berjumlah 1.145 artikel.  Sebelum ada K-Rewards mungkin sekitara 1.000an artikel saya tulis secara gratis di kompasiana. Namun hati tetap senang menulis di Kompasiana.

Sekarang setelah kompasiana meluncurkan program K-Reward hati saya tambah senang karena saya punya peluang mendapatkan uang dari tulisan saya itu. Kalau dulu ada kerabat yang mempertanyakan "kok mau sih nulis susah-susah di kompasiana nggak dibayar?" Saya biasanya menjawab karena hati senang.

Kalau sekarang ditanya, "kok mau sih nulis di kompasiana?" Maka variabel jawabannya sudah bertambah, yakni "hati senang, tambah bergairah dan dapat uang!" Apakah membuat tulisan itu sebanding dengan uang yang didapatkan? Itu relatif, om/tante, yang penting hati senang dan dapat uang. Berapa pun uangnya tetap berguna. Bandingkan dengan bila membuat tulisan tapi "hati sedih dan tak dapat uang", Anda pilih mana? Heu heu heu...!

Bagi saya, jumlah nominal uang yang di dapat memang sesuatu yang relatif. Tidak bisa dibandingkan secara head to head dengan tulisan yang dibuat. Kenapa? Karena setiap artikel yang ditayang memiliki nasibnya sendiri---yang kemudian dengan aturan kompasiana (google analitical) nantinya dikonversi menjadi nilai rupiah. Berbeda halnya dengan tulisan pesanan produk tertentu. Walau sedikit pembaca pun, asalkan artikel sudah dibuat dan ditayangkan, bayaran sudah pasti diterima si Penulis dengan nominal sesuai kesepakatan awal.

Sejak pertama kali K-Rewards diluncurkan, saya sudah mendapatkan total uang Rp. Rp 1.531.620. Uang itu sangat berguna bagi saya untuk pemenuhan beberapa kebutuhan. Adapun perinciannya setelah saya lihat kembali kompasiana official terdahulu, yaitu :

  • November,  urutan 5, Rp 513.495
  • Oktober,  urutan 31,  Rp 141.540
  • September,  urutan 18, Rp 301350
  • Agustus, urutan 18, Rp 166.935
  • Juli, (tidak mendapatkan K. Rewards, mungkin karena hanya posting 4 artikel, sehingga jumlah view tidak mencukupi)
  • Mei, Urutan acak, Rp 238.750
  • 23 Februari-23 Maret,  Rp.169.550 (K.Reward Edisi Perdana)

Jumlah total  Rp 1.531.620 rupiah

Rata-rata saya posting 10-15 artikel perbulan. Pada bulan Juli hanya bikin 4 artikel karena memang tidak sempat menulis. Dan wajar saja saya tidak mendapatkan K-Rewards. Mungkin unique view nya tidak mencukupi standar minimum. Tapi saya beruntung, salah satu dari 4 artikel itu memenangkan lomba Blog Competition Piala Dunia 2018, sebagai salah satu pemenang pertama, dengan hadiah Rp 3 juta rupiah dari kompasiana-Kacang Garuda.

Terlepas dari blog competition itu, hasil yang saya dapatkan dari K-Reward sangatlah berguna dan bikin saya bergairah menulis. Ada "tanda" yang saya dapatkan yakni suatu penghargaan, apresiasi, atau apalah namanya. Ini berbeda ketika belum ada K-Reward.

Satu lagi, ada satu sensasi tersendiri membaca pengumuman K-Rewards setiap bulan. Saya berdebar-debar seperti naksir cewek waktu muda dulu ; "Berapa ya nominal yang saya dapatkan bulan ini?"  Yang namanya sensasi itu, sulit diukur karena nikmatnya bersifat kualitatif dan subyektif. Sama halnya dengan relatif nya jumlah uang bagi setiap orang. Namun yang pasti, sensasi itu sangat menyenangkan---sama halnya dengan kita suka uang.

Jadi, mbak dan mas  admin, teruskanlah K-Reward itu. Demi kegairahan menulis, kesukaan dan manfaat dari uang dalam berkompasiana. Saran saya, sempurnakan lagi sistem K-Rewards sesuai dengan kemampuan keuangan kompasiana dan keahlian Tim IT, sehingga tidak terus menerus jadi perdebatan para kompasianer. Saya sendiri tidak paham IT. Dan saya ingin program K-Rewards berjalan lancar, damai dan sejahtera tanpa ada kontroversi.

Kalau dikemudian manajemen kompasiana malu dan bosan atau tidak suka dengan jumlah nominal yang ada sekarang, lalu dengan sangat bergairah menambah nominalnya jadi lebih besar, aku sih rapopo....

---- 

peb13/12/2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun