Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku dan Warung Kopi

29 Oktober 2018   09:52 Diperbarui: 29 Oktober 2018   09:58 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ; dokpri pebrianov

Aku menulis di warung kopi
Banyak pengunjung, saling lihat dan sapa
Mereka jadi saksi bagi sesama

Tapi
Pembacaku tak pernah tahu
Aku hanya pesan teh manis panas
Dan sepotong kue srikaya
Bukan kopi hitam yang gagah
Yang kutulis dengan hati yang menghitam

Peb/29/102018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun