Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ketika Pemimpin "Cantik" Hadir di Tengah Duka Rakyat

4 Oktober 2018   08:52 Diperbarui: 4 Oktober 2018   12:49 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : http://jatim.tribunnews.com/2018/10/03/saat-presiden-jokowi-berdialog-dengan-pengungsi-di-donggala

Kau bisa saja menghujat Jokowi dari berbagai sudut yang kau mau. Dengan media dan diksi yang kau suka. Tapi itu, tak akan mengikis sedikitpun keaslian kecantikan yang ada dalam seorang pemimpin yang sebenarnya.

Itulah sebuah kecantikan pemimpin sejati, tanpa perlu banyak tempelan jargon heroik. Tak perlu operasi plastik, karena kecantikan pemimpin itu hadir dengan sendirinya dari  curahan hati yang tulus, tenaga, pikiran dalam menyelesaikan masalah besar yang menimpa orang banyak. Bukan dengan tampil di depan beragam kamera media hanya untuk membela wacana plastik secara berapi-api.

Api itu bisa melelehkan plastik. Bila lelahan terkena kulit akan terasa perih, apalagi kalau  jadi tontonan banyak orang yang sedang prihatin oleh berbagai persoalan bersama.

Kalau aku jadi salah satu penontonnya, aku sih rapopo.....

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun