Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Pengemis Kembalikan Pemberian Uang Receh, Kita Bisa Apa?

29 Juli 2017   12:10 Diperbarui: 30 Juli 2017   19:06 11556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang pecahan Rp 100, 200, 500, dan permen. Banyak masyarakat yang menganggap uang recehan ini tak bernilai dan penting(KOMPAS.com / Mei Leandha)

Biarpun uang receh tapi tetap ada gunanya walau mungkin tidak bikin kita menjadi kaya raya. Setidaknya keperluan-keperluan belanja/transaksi kecil bisa diatasi dengan uang receh.

Soal uang receh yang dikembalikan si pengemis tadi tak perlu dipikirkan lagilah. Kita hanya bisa "berpikir" dan "merenung" saja secara recehan. Sementara mungkin cara berpikir Si Pengemis itu tak sampai ke hal-hal "recehan", bahwa "recehan" seringkali banyak membantu di situasi tertentu, bahkan saat kepepet. Jangan salah, pemirsah...uang receh yang dikumpulkan dalam keranjang kalau dihitung-hitung jumlah nominalnya bisa mencapai sejutaan juga. Bisa buat beli HP baru kelas menengah, plus pulsa internet untuk buka Kompasiana. Nah, kalau ini cuma saran, bukan pengalaman pribadi. Psssst!

Selamat weekend teman-teman Kompasianer. Simpanlah uang receh Anda di tempat yang sejuk. Heuheu...

Salam


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun