Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Paradoksal Prabowo dan Celoteh 'Nyinyir' pada Lembaga Survey

23 Januari 2017   13:28 Diperbarui: 23 Januari 2017   20:01 3551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZE

Pernyataan Prabowo memuat pesan multi dimensi bagi berbagai kalangan. Para lembaga survey, publik, calon pemilih, dan Cagub bersama tim suksesnya bisa mengambil pelajaran sesuai kepentingan masing-masing.

Lembaga Survey

Tak dipungkiri banyaknya lembaga survey di perhetalan politik memunculkan polemik. Ketika sebuah hasil survey dipublish maka muncul pula beragam reaksi publik dan para pelaku politik. Mereka mempertanyakan validitas hasil survey tersebut ketika membandingkan dengan hasil survey lainnya. Apalagi bila 'jagoan' suatu kelompok politik berada di bawah kandidat lain.

Polemik itu menimbulkan gerah, amarah, ketidakpercayaan publik kepada lembaga survey dan pelaku penelitian di lembaga tersebut. Akibatnya secara umum lembaga survey mendapat stigma tidak sedap.

Dalam realitasnya, seperti yang dikatakan Prabowo, ada sejumlah lembaga survey yang 'abal-abal'. Bekerja hanya demi kepentingan kelompok pemesan, demi uang dan ketenaran lembaga tanpa memperdulikan kesehatan demokrasi negeri ini. Konteksnya, survey itu bisa membangun opini tidak benar ke publik. Hal ini tentu membuat lembaga survey yang independen, kredibel dan punya idealisme terkena dampak stigma tak sedap.

Dengan keluarnya pernyataan Prabowo secara blak-blakan maka hal ini menjadi momentum lembaga survey untuk introspeksi di dalam kancah perpolitikan, khususnya pada perhelatan Pilgub DKI. Mereka harus atur ulang strategi internal agar keberadaan mereka bisa menjadi bagian pembangunan demokrasi yang sehat.

Publik

Benar apa yang dikatakan Prabowo. Melihat gelagat lembaga survey dan hasil yang dipublish dengan tingkat keragamannya, publik jangan terlalu terpengaruh. Hendaknya lebih fokus pada pangilan hati dalam memilih calon pemimpinnya (Gubernur DKI). Publik hendaknya tidak udah risau atau ribut dengan hasil survey, karena pada akhirnya penentu terpilihnya Gubernur DKI adalah keputusan publik di bilik suara.

Cagub dan Tim Sukses

Agak aneh memang, bila mengabaikan begitu saja beragam hasil survey. Para cagub dan tim suksesnya mau tidak mau harus melihat hasil survey yang ada untuk perbaikan diri selama masa kampanye. Bagaimanapun---seabal-abalnya sebuah hasil survey---dapat dijadikan bahan masukan untuk berbenah memperbaiki program kerja dan strategi-langkah kampanye, mumpung masih ada waktu untuk berbenah.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun