Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Aku Sangat Malu Menulis Fiksi

25 Agustus 2015   10:42 Diperbarui: 25 Agustus 2015   10:42 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka tahu, setiap kata selalu lalai menjaga diri. Dan mereka tak mau perduli teriakan kata, kesakitan ataukah merenda kenikmatan. Keduanya punya ruang dan durasi yang sama untuk meraup nikmat.

Kata iblisku, penulis fiksi itu manusia lemah. Kalau lelaki maka dia banci-separuh perempuan. Kalau dia perempuan maka dia adalah perempuan cengeng dan manja. Namun uniknya dia tampil bak ksatria dan istri raja. Membawa kantong air mata yang tersembunyi. Tak pernah bisa habis.

Kata kawan pecundangku, penulis fiksi itu orang-orang bodoh. Dia tak pernah bisa menginjak tanah, bukan karena jijik, tetapi tanah tak lebih sebuah jerat kakinya sehingga dia tak bisa berlari cepat menembus waktu.

Itulah mengapa, aku malu menulis fiksi.
Tapi itu dulu. Tidak saat ini.
Kenapa begitu?
Karena di fiksi aku bisa jujur membohongi diriku. Asal kau tahu, tak semua orang bisa berbohong dengan indah. Dan oleh karenanya iblisku pernah berbisik, penulis fiksi sangat disayang Tuhan.

------

Baca Juga ; Menulis Melawan Gila


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun