Mohon tunggu...
Apologet Paul Zhang
Apologet Paul Zhang Mohon Tunggu... Apologet Kristen -

Apologet (Menjawab Iman Kristen). Penulis buku best seller Serial Menggugat Alkitab dan Khilafah Terakhir. Memberitakan Injil fokus kepada orang-orang Islam. Artikel tentang Khilafah Nusantara (sedang dibukukan) menggelitik dan memandang masa kolonialisme dari perspektif kekuasaan Islam. Aktifitasnya berapologia, menjawab fitnahan Islam terhadap kekristenan sudah membuahkan hasil dengan ratusan ex-muslim yang dibaptis, juga banyak orang kristen yang diteguhkan imannya melalui artikel dan tulisannya di Facebook.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alkitab Untuk Dipahami Bukan Dihafal

10 Desember 2015   01:25 Diperbarui: 10 Desember 2015   13:22 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Yang hafal Alkitab , Weda dll, kl menggunakan hafalan tersebut utk membunuh orang lain dg dasar bahwa mereka yg paling benar maka akan disebut gagal paham. Agama apapun, kalau bagga hafalan saja maka akan berpotensi menjadi Pembunuh Mengatasnamakan Tuhan. Itulah sebabnya saya tidak pernah menyebut kata ISLAM, KRISTEN, Buddha dst. Karena itu adalah Agama. Agama kl cuma dihafal, tanpa dipahami, maka namanya Gagal Paham. Akibatnya jadi pembunuh dengan atas nama Tuhan. Karena banyak orang hafal ALkitab, Weda, Alquran tanpa memahami. Apakah berarti Alquran, Alkitab, Weda dan Kitab lainnya juga wahyu dari Tuhan yg sama? Filsafat Pancasila dan UUD45 oleh sebagian orang indonesia juga dihafalkan sampai titik koma nya apakah itu juga berarti Pancasila adalah wahyu dari Tuhan yg sama dg Soekarno sebagai Nabi nya? Agama yg seharusnya melindungi kaum minoritas justru menjadi mesin pembasmi. contoh di Indonesia Ahmadiyah dan Syiah dibantai seperti anjing padahal baik yg dibantai dan yg membantai menghafal diluar kepala sampai ber jus jus Kitab yg sama. mereka sama2 mengaku wahyu dari Tuhan.

 

Agama dengan kekerasan bukan agama wahyu dari Tuhan, krn Tuhan penuh cinta kasih, perbedaan berarti adanya kurang paham satu dengan yang lain, maka harus saling mendoakan bukannya saling bantai. Kalau memang wahyu dari Tuhan, maka Tuhan sendiri yang membela wahyuNya bukan manusia membela wahyuNya terus melakukan kekerasan dengan alasan tidak bisa diberitahu dengan santun maka dilakukan dengan kekerasan. Kalau satu Kitab Suci yang sama bisa beda penfasiran, apalagi kitab yg lain. Makanya terjadilah Agamaphobia. Banyak agama hafal kitab sucinya tapi gagal paham, kemudian melakukan tindakan pemaksaan dengan kekerasan kepada pemeluk agama lain yang dianggap kafir. 

 

Yesus Kristus tidak mencari orang pandai dan jenius untuk menjadi muridNya. Sebab Firman Tuhan sedemikian sederhana agar orang tidak berpendidikan juga mengerti: Manusia sudah jatuh dalam dosa, dan harus di tebus sebab tidak seorangpun Suci dan Benar di hadapan Tuhan Yang Maha Kudus.. Manusia harus mengasihi Tuhan dan sesama. Simple sekali. Namun manusia bikin ribet sendiri  tidak objective dan berprsangka. Nah Alkitab yg digunakan pengikut Kristus tidak di design untuk dihafalkan, namun untuk dipahami. Sebab banyak sekali orang cerdik cendekia belajar namun tidak disingkapkan kebenaranNya, sedangkan orang sederhana datang dengan tulus dan jujur, maka disingkapkanNya. Jadi tidak peduli pandai atau bodoh, bila datang dengan tulus dan jujur maka ketika membaca Alkitab mereka akan mendapat pencerahan yg menyelamatkan jiwanya.

 

Bukan hafal peraturan, tapi pemahaman di dalam batinlah yg membuat manusia bisa hidup bersama: Kasih yg tulus yg berasal dari Tuhan. Hukum Kasih dan Bahasa Kasih sangat dipahami oleh orang apapun di dunia ini. Hafalan-hafalan kaku membuat orang terkungkung dlm aturan, ketika salah tafsir, maka saling bunuh. Dan sudah ada bukti yg di depan mata. PL bagi pengikut Kristus adl gambaran Rohani. jd kl dikatakan Mata ganti mata, Tuhan Yesus sdh menjelaskan artinya di PB: Kasihilah musuhmu, berkatilah orang yg menganiaya kamu, ampunilah 70 x 7 x utk kesalahan yg sama. PL (Tanakh) secara harafiah diperuntukan bagi bangsa Israel "Sh'ma Yisraeli...." = Dengarlah Hai Israel.... jd bukan utk bukan utk bangsa-bangsa.. Tanakh harafiah adl utk Israel, Pengikut Kristus disebut Israel Rohani, maka diberlakukan Hukum Rohani dari PL (=hakikat).. bukan hukum harafiah (=syariat). Jadi sekali lagi dijelaskan: HUkum Rohani PL adalah: Kasihi Tuhan Allahmu dan Kasihi sesamamu manusia. SImple sekali. Semua orang Kristen hafal, dan mudah sekali dipahami oleh orang apapun agama apapun, pendidikan apapun.

 

Yesus justru makan dan minum (Anggur mengandung ALkohol, namun Yesus tidak pernah mabuk Alkohol) - murid-murid Yesus tidak mencuci tangan, namun Yesus tidak menegur, bahkan menegaskan kepada yg menegurnya: "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang". Itulah makna pemahaman Tanakh yg diajarkan Yesus dalam PB. Intinya: Pemahaman.

Seperti Yesus Kristus tidak merubah hukum taurat, IA datang utk menggenapinya. Ada 613 peraturan Hukum Taurat. Tidak ada satu orangpun orang bisa melakukan semua peraturan tersebut dengan sempurna. Yesuslah "Domba" Kurban untuk penebusan umat manusia yang sanggup menggenapi hukum taurat dengan sempurna. Darah Anak Domba yg suci dan mulia. Sanggup menebus dosa manusia dari Jaman Adam sampai dengan Jaman Dajjal. Hanya dengan mengakuiNya sebagai Penebus (Imam Mahdi = Redeemer = Penebus = Juruselamat) yang dimeterai dengan Darah Anak Domba dan melakukan AjaranNya yaitu Kasihi Tuhan dan Sesama (yang adalah inti dari ajaran Hukum Taurat). Tidak ada Kafir tidak ada Orang suci.. semua sudah berbuat dosa, semua ibadah dan amal soleh kita tidak sempurna bahkan seperti kain cemar (kain cemar = pembalut wanita yg bekas dipakai) di hadapan kesucian Tuhan Yang Maha Kudus ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun