Mohon tunggu...
Imperial Jathee
Imperial Jathee Mohon Tunggu... Pekerja Media -

Tukang Bikin Tulisan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penantian Sepanjang Malam

21 Mei 2013   14:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:14 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak ada yang tersisa malam ini selain suara detik jam dan desis angin malam.  Jaket kulitnya segera dirapatkan. Ditendangnya batu kecil di ujung sepatunya, terlempar di tengah jalan.

Kini di tangannya, tinggal sebatang rokok menyala yang dihisap dalam-dalam hingga terdengar pecah daun tembakau yang tersulut bara.

Katamu kau akan datang, batinnya.

Berkali-kali kau tak pernah memberi kabar jika tak datang, keluhnya.

Dari kejauhan, sebuah becak pulang dinas. Segera dipanggilnya oleh laki-laki ini.

Kekesalannya kini dibawa setiap kayuh tukang becak, menuju gang sempit pinggir pasar, lokasi pondokannya berada. Segera terdengar kokok ayam, pagi telah datang rupanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun