Mohon tunggu...
paulus londo
paulus londo Mohon Tunggu... -

Aku bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Nasional Indonesia; Sekilas Sejarah

7 Juni 2017   12:21 Diperbarui: 7 Juni 2017   12:22 7733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

4-6 Mei 1968 diadakan Sidang MPP-PNI ke-II, dengan keputusan-keputusan antara lain:

Menetapkan “Paksha Adigama” sebagai haluan politik Partai,

Pokok-Pokok Penjelasan tentang Marhaenisme “sebagai keterangan azas dan tujuan Partai; “Marhaenisme berlawanan dengan Marxisme” sebagai pelengkap keterangan azas dan tujuan Partai.

Ditetapkan pula bahwa sebutan “Bapak Marhaenisme” ditiadakan, dan sebutan  “Front Marhaenis” dan “Gerakan Massa Marhaen” masing-masing diganti dengan “Organisasi Massa PNI” atau “Ormas-ormas PNI.”

Sejak Sidang MPP-PNI ke-III ini  PNI telah berada dalam posisi yang memungkinkan untuk meningkatkan partisipannya dalam pelaksanaan Ketetapan MPRS dan Pelita I yang dimulai setahun kemudian (1 April 1969).

 3-5 April 1969diadakan Sidang MPP-PNI  ke-IV dengan keputusan-keputusan antara lain: Pembaharuan struktur Politik secara konstitusionil-demokratis; menerima  Dwifungsi ABRI dan diusahakan agar dengan “act of free choice”  Irian Barat segera kembali kedalam Wilayah Negara Kesatuan R.I.


 2-8 Pebruari 1970 PNI mengadakan Musyawarah Besar (Mubes) Ekonomi ke-I di Jakarta yang menghasilkan  satu  Konsepsi dan Program Perjuangan  PNI dibidang Ekubang yang kemudian  jadi  Keputusan Kongres PNI  ke-XII di Semarang.

9 Maret 1970 dicetuskan  “Deklarasi 9 Maret” oleh partai-partai  PNI, IPKI, Murba, Parkindo dan Partai Katholik  yang isinya  pernyataan kesediaan bekerja sama dalam satu kelompok, disebut “Kelompok Demokrasi Pembangunan”.

11-18 APRIL 1970PNImengadakan  Kongres  ke-XII di Semarang. Keputusan-keputusan Kongres PNI di  Semarang antara lain:

Azas PNI ialah Marhaenisme, yaitu  Ke-Tuhanan Yang Maha Esa – Sosio Nasionalisme – Sosio Demokrasi, yang  berarti sama dengan Pancasila dan menolak Deklarasi Marhaenis;

Menugaskan kepada DPP-PNI untuk membentuk Dewan Pertimbangan Partai (Deperpa) dan merehabilitir seluruh anggota PNI yang  dischors/dipecat  sepanjang tidak terlibat G.30.S/PKI;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun