Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Fakta di Balik Gemerlapnya SMA Selamat Pagi Indonesia

5 Juli 2022   12:51 Diperbarui: 5 Juli 2022   13:02 10232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SPI: selamatpagiindonesia.org

Apakah habis untuk sekolah, makan, dan akomodasi lain, atau ke mana? Ini harus juga jelas, jangan sampai menyoal kekerasan seksual nantinya berujung tidak cukup bukti dan hukumannya sangat ringan.

Sedikit asumtif, mengapa hanya mendirikan SMA, dan bukan malah   SD? Jelas kalau usia post SMP sudah bisa "bekerja" dengan baik dan sudah nalar. Plus tidak melanggar hukum terlalu parah karena mempekerjakan anak-anak di bawah umur. Lagi-lagi spekulatif, apakah memang ada sebuah upaya sengaja dan terencana, dengan "dalih" sekolah   gratis, namun dipekerjakan dengan sangat berat.

Sisi ini kelihatannya sangat mungkin menjadi titik poin untuk pelaporan pada si tersangka untuk dipidana lebih berat. Jika melihat kasus hukum yang ini sudah penuh drama yang malah memberatkan para korban.

Sekolah bisa memperoleh akreditasi A padahal kegiatan belajar mengajar konon sama sekali tidak ada. anak-anak menyebutnya lolos bukan  lulus.  Ini ada apa? Ke mana         guru, dinas, dan juga pihak yang terkait, kog pada diam semua?

KPAI juga tidak segarang ketika nyemprit Djarum dengan audisi badminton usai dininya. Ke mana mereka yang biasa garang dan galak melihat eksploitasi anak? Kog diam saja, ada apa sih ini?

Netizen saja sepi apalagi media arus utama. Sedikit yang  mengulas, apalagi menjadikannya berseri-seri. Kog berbeda dengan model Herry Wirawan yang menghamili muridnya dan akhirnya dihukum seumur hidup.

Salah satu pemberitaan menyoal perilaku hakim. KY dan Ombudsman ayo turun dan selidiki apakah ada sebuah indikasi "permainan" di sana? Menjadi aneh dan lucu, ketika semua pada diam seolah tidak ada masalah. Seperti ada  tabir amat besar yang menjadikan kasus ini sangat senyap.

Padahal biasanya apapun dijadikan pro dan kontra, polemik berkepanjangan seolah tidak ada pekerjaan. Jas Jokowi dikancingkan atau tidak salah dibahas berhari-hari kala ke luar negeri awal jabatan. Atau photo bubaran di Amrik beberapa waktu lalu. Katanya Jokowi dihindari pemimpin negara lain. Terbaru, soal   pesan  tak tertulis Presiden Ukraina ke Putin, juga ribut. Ini masalah segede ini kog semua diam. Malah jadi aneh.

Begitu banyak kejanggalan yang terpampang di depan mata, namun bisa begitu saja melenggang tanpa merasa ada yang salah. Para penegak hukum dengan enteng mengatakan kooperatif. Lha apa ya tidak dipertimbangkan bisa memberikan  tekanan pada para korban untuk  tidak memberikan kesaksian?

Layak ditunggu seperti apa tuntutan dan nanti vonisnya. Miris dan pesimis jika melihat kejanggalan yang ada selama ini. Herry Wirawan layak iri ini.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun