Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gerahnya Kandang Banteng

7 Juni 2022   10:13 Diperbarui: 7 Juni 2022   10:26 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banteng: Kompas.com

Gerahnya Kandang Banteng

Menjelang 24, salah satu kubu paling memanas adalah PDI-P, kalau parpol lain kebingungan menaikan elektabilas kandidatnya, atau bingung maugandeng siapa, PDI-P malah sebaliknya. Mereka punya kader yang terus nangkring di puncak survey-survey. Masalahnya adalah "pemilik" partai juga pengin.

Hasil pengamatan dari survey mempertontonkan sebaliknya, di mana kader itu terus naik dengan segala cara relawan dan medsos. Padahal pemilik dengan jaringan loyalisnya mendirikanbaliho di  mana-mana namun mentok. Memang dari kinerjanya sama sekali tidak memperlihatkan hal yang luar biasa.

Gerahnya di mana sih? Ini beberapa hal yang terucap dari elit mereka akhir-akhir ini;

Pertama. Junimart mengatakan Jokowi bisa dipecat jika membangkang partai.  Hal yang terlalu naif, ketika mereka di Jakarta sekadar bertanya pada Anies Baswedan saja tidak mampu, ini bicara presiden. Memecat sebagai   kader sangat mungkin. Sama dengan yang terjadi pada kasus bupati Kabupaten Semarang Munjirin. Ia dipecat karena istrinya maju sebagai calon  bupati dari partai lain, toh jabatan bupatinya masih berjalan, hanya beberapa bulan.

Memecat Jokowi sebagai presiden tidak sederhana, Junimart pasti paham dengan baik tata negara usai 98 yang memang memberikan jaminan kekuasaan tidak mudah untuk dijatuhkan, apalagi pengalaman Gus Dur. Tidak boleh dilupakan juga, ini pemilihan rakyat langsung, bukan oleh MPR.

Risiko dan kalkulasi politik sangat besar bagi PDI-P. Bisa dipastikan Megawati tidak akan gegabah seperti itu.

Kedua, Trimedia Panjaitan. Menyoal mengenai capaian Ganjar dan juga keberadaan relawan. Dua pernyataan ini layak dicermati. Satu, soal capaian Ganjar.    Sebagai warga Jawa Tengah merasakan kepemimpinannya membawa dampak. Memang tidak seprogresif Jokowi-Ahok, namun dibandingkan kepemimpinan yang lain, Ganjar masih terdepan. Bagaimana investasi mengalir ke Jawa Tengah,  hal yang tidak mudah. Wajar, di sangkar emas tidak tahu apa yang terjadi di luar kandangnya.

Kalau di balik, apa sih yang dicapai Puan? Ketua DPR RI, yakin ia bisa menjabat tanpa embel-embel cucu Sukarno dan anak Megawati? Ini satu, dua apa yang telah dihasilkan sebagai ketua DPR RI sehingga layak untuk menjadi presiden dan menafikan capaian Ganjar? Padahal sepele, buat saja aturan yang tidak datang mau rapat atau sidang tidak dapat honor, tiga kali mangkir sidang copot, dan urusan remeh mengenai aturan saja tidak ada gebrakan. Apalagi jika bicara UU yang dihasilkan. Berapa sih UU hasil inisiatif dewan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun