Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yusril, SBY, dan Mahfud MD

4 Oktober 2021   17:24 Diperbarui: 4 Oktober 2021   17:29 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat disayangkan sebagai seorang mantan presiden menyatakan hal itu melalui media sosial lagi. Jangan naif, baik buruknya pemerintahan itu juga ada kaitannya dengan kepemimpinan masa lalu. Memangnya, dulu luar biasa bagus, ideal, dan kemudian tiba-tiba bobrok usai SBY selesai masa jabatan?

Demokrat menyoal pernyataan Yusril yang dituding demi uang, namun menggunakan terminologi demokrasi. Sama juga, ketika demokrasi kog bicara Tuhan dan teologi. Tidak jalan logikanya, namun menyoal logika.

Yusril-Mahfud

Mahfud mengatakan sia-sia Yusril membawa ini ke MA. Misalnyapun menang, itu untuk kepengurusan mendatang, bukan menjadikan AHY terdepak dari kursi ketua umum. Tentu tidak asal bicara kapasitas Mahfud, hitung-hitungan dasar hukum sangat matang.

Sama juga dengan Yusril sebagai pengacara tentu saja mau kalah atau menang sama saja dapat bayaran. Tetapi reputasi itu karena kemenangan beperkara, bukan kalah. Nah, tentu ia juga sudah berhitung dan menemuka celah yang tepat untuk bisa menang di MA.

Implikasi bagi Yusril tidak cukup besar. Namun bagi Mahfud ini lumayan gede. Sikapnya kata banyak pihak ini adalh blunder. Ada kecenderungan tidak netral dalam bersikap. Saya pribadi juga menilai demikian. Tidak usah ikut berkomentar saja lebih baik.

Tetapi, toh lumayan untuk membuka kesempatan panggung untuk 24. Memang cukup riskan sih. Jika MA memberikan kubu Moeldoko kemenangan, dan AHY kalah, ini Mahfud kena dampaknya, meskipun ia sudah memberikan  rambu, kalau menang pun untuk kepengurusan mendatang.

Spekulasi berikutnya muncul dengan pensiunnya Panglima TNI, maka perlu pos baru yang bisa bergeser. Orang parpol cenderung aman, nah konon, satu nama yang ikut kena rotasi ada Mahfud. Jika benar kena ganti, susah bagi Mahfud untuk bicara di 24.

Pergantian kabinet di tengah jalan itu perlu klarifikasi yang tidak mudah. Mengapa dan bagaimana itu perlu penjelasan yang cukup meyakinkan. Konsentrasi dan juga energi cukup besar.

Nah, pilihan usai diganti, ingat, jika diganti lho ya, masuk pada cara main barisan sakit hati. Memang gak model Mahfud demikian. Toh  dalam politik semua bisa terjadi. Ceruk  yang ada amat minim, susah untuk bergerak. Pemainnya sangat banyak.

Sangat menarik adalah, pengalaman Yusril dan Mahfud itu berbeda. Satunya pengalaman sebagai hakim, bahkan Hakim Konsitusi di MK, ketua, Yusril adalah memang pengacara, dan kerap menang bahkan pada pemerintah. Berhadapan dengan pemerintah, Yusril kerap keluar sebagai pemenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun