Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pinjol, Johnny Plate, dan Melek Digital Kita

24 Agustus 2021   08:29 Diperbarui: 24 Agustus 2021   08:41 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain nyolong data, cara mereka berkomunikasi juga sangat buruk. Preman jalanan, bukan penyedia jasa yang bermartabat dan berpendidikan.

Kominfo, Menteri Johnny Plate menyikapi keprihatinan ini dengan dua pendekatan. Pas dan tepat memang, mengawasi dengan ketat lembaga pemberi pinjaman, namun juga sekaligus mendidik warga masyarakat untuk melek literasi digital. Dua sisi yang memang selama ini sangat lemah.

Lembaga peminjaman yang sangat subur karena menjawab kebutuhan pinjaman dari masyarakat yang sangat besar. Akses pinjam ke bank atau koperasi tidak sesederhana yang ditawarkan pinjol. Ini yang dibidik oleh spekulan dan para pemain yang mendirikan lembaga pinjaman.

Johnny Plate bersama jajaran bekerja sama dengan OJK dan juga kepolisian telah berbuat untuk melindungi masyarakat. Pelaporan peminjaman ilegal dibuka dengan relatif mudah, sebagai jawaban atas keresahan masyarakat. Pada posisi lain, mereka juga merilis mana saja lembaga-lembaga pinjaman online yang resmi.

Literasi digital bagi warga masyarakat juga tidak kalah penting menurut Johnny Plate. OJK memberikan rambu-rambu bahwa jika ada fintech menawarkan pinjaman melalui SMA atau WA bisa dipastikan itu adalah ilegal dan perlu melakukan pengecekan di situs OJK.  Upaya dari kedua sisi untuk benar-benar memberikan jaminan bagi ketenangan masyarakat di dalam bertransaksi.

Penutupan dan penghentian akses bagi lembaga ilegal sudah sangat gencar dilakukan. Toh pelaporann terkena jerat pinjaman online masih sangat masif. Tanpa adanya kesadaran dan melek teknologi,  warga sangat mudah tergiur. Syarat yang relatif mudah, tanpa survey, tidak perlu jaminan, hanya bermodal no ponsel, dan rekening, serta photo copy KTP semua  lancar dan uang masuk rekening.

Bandingkan dengan pinjaman di bank konvensional. Jaminan harus jelas, ada survey yang belum tentu dengan segera bisa terealisasi, padahal kebutuhan mendesak. Tawaran menggiurkan dengan bunga yang sangat rendah, tanpa ribet, di depan mata, tentu sangat menggoda.

Kesadaran dan orang berpikir panjang, kritis, serta mau susah di depan akan mengurangi potensi kesulitan. Benar kata Johnny Plate dan OJK di mana masyarakat perlu melakukan cek dan ricek, membuka tautan  sebagai berikut bit.ly/daftarfintechlendingOJK. Atau SMS-WA, kontak OJK 157 @kontak157 melalui telepon 157, WhatsApp 081 157 157 157, atau emailkonsumen@ojk.go.id.

Pihak Menkominfo, dalam hal ini Johnny Plate menyatakan, "Gerakan Nasional Literasi Digital melalui Siberkreasi Kementerian Kominfo di 514 kabupaten dan kota. Kegiatan literasi digital yang menargetkan sejumlah 12,48 juta peserta per tahun. Tahun ini dimulai 2021 dan dilakukan tiap tahunnya dengan harapan saat akhir Kabinet ini total 50 juta peserta di tahun 2024," paparnya.

 

Menurut Menkominfo literasi digital dilakukan dengan mengunakan empat kurikulum atau pilar literasi digital, yakni cakap bermedia digital, budaya bermedia digital, etika bermedia digital, dan aman bermedia digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun