Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Megawati: Jangan Manjakan Milenial dan Sumpah Pemuda

28 Oktober 2020   19:02 Diperbarui: 28 Oktober 2020   19:12 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Megawati: Jangan Manjakan Milenial  dan  Sumpah Pemuda

Selamat Merayakan Hari Sumpah Pemuda, bukan ampasnya atau abunya, namun api itu yang layak dijaga nyalanya. Eh dalam waktu yang bersamaan ada sebuah teguran bagi pemerintah, presiden, dari ketua umum partai pemenang pemilu. Malah berkaitan dengan pemuda pula, kaum milenial.

Hal yang akan selalu demikian, yang muda iri, orang atau generasi tua, jalan saja tidak tegap, apalagi melangkah untuk membawa negeri lebih baik. Yang generasi old, atau sepuh mengatakan anak-anak muda, masih hijau, mereka belum punya jasa, buat apa diberi kepercayaan atau kemanjaan, malah membuat mereka nantinya kolokan, perlu kerja keras biar tahu rasanya berjuang.

Generasi menengah bisa kacau kalau tidak memiliki sikap, ketegasan, atau pemikiran progresif untuk menjembatani kedua generasi yang susah untuk bertemu. Sama juga antara generasi simbah dengan cucu. Jembatan antara itu orang tua, atau anak dari si simbah. Mereka bisa mengerti kedua belah pihak. Pas Jokowi memang ada di antara mereka berdua.

Jangan salah, generasi tua itu sudah saatnya untuk menuju pensiun, meninggalkan glanggang untuk mandita dan menjadi negarawan. Mereka benar pernah berjasa, tapi jangan lupa, generasi muda  itu perlu juga diberi kesemptan. Selama ini generasi tua sangat nyaman dan lama menguasai negeri, jadi mereka enggan untuk mau memberikan kesempatan.

Benar bahwa generasi muda jangan dimanjakan, tapi jangan lupa, siapa yang akan menguasai dunia ini untuk dua tiga dasa warsa ke depan. Jika terlambat sedikit saja, sudah habis, seperti era 50-an yag tidak sempat memimpin negeri ini karena enggannya generasi 30-40-an untuk tahu diri. Lha sekarang pun masih inginnya ada di tangan mereka.

Keluhan generasi milenial itu generasi texsbook,  susah ketika diajak aplikatif, iya benar, dan itu makannya perlu banyak waktu, sejak awal dibina, diajari, untuk mampu bekerja dengan sistem yang semestinya. Jokowi memiliki visi bagus karena memang usianya pas bersama-sama dengan generasi milenial ini.

Pemahaman dan penerimaan itu menjadi penting. Syukur bahwa generasi 60-an yang memimpin ketika masa transisi, dengan kemajuan teknologi informasi yang ada seperti ini. Dengan segala hormat bukan soal menghina, ini faktual, angkatan 40-an tentu kesulitan dengan segala aplikasi dan kemajuan dunia teknologi dan informasi yang demikian cepat dan progresif ini.

Apa yang Megawati sampaikan memang baik adanya, namun toh tidak harus menjadi perhatian dan sepenuhnya menjadi persoalan yang berlebihan. Nasihat yang wajar, bukan memanjakan itu baik. Memberikan kesempatan itu juga lebih baik dan penting. Tentu ini beda konteks dan maksud.

Generasi milenial berbeda dengan generasi lampau dan masa lalu, jelas, pola kerja mereka juga lain sama sekali. Perlu kejelian dan kecerdasan untuk mengelola energi mereka ini. kemampuan jauh berkembang lebih maju dan cepat dari generasi lampau. Nah ini adalah kekuatan yang mengimbangi keluhan mereka terlalu asyik dengan dunia media sosial.

Beri mereka kesempatan bukan kekangan untuk menghasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan. Mereka memiliki pola dan sistem yang jelas saja berbeda. Basis mereka data dan teknologi, dan itu tidak dimiliki kalangan lampau. Intuisi mungkin lemah karena tidak lagi diasah atau bahkan digunakan. Kolaborasi ini bisa dilakukan oleh generasi menengah dan selama ini bisa berjalan dengan relatif baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun