Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Salut Prabowo dan Ganjar Pranawa

28 Maret 2020   07:26 Diperbarui: 28 Maret 2020   07:27 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam sebuah pemberitaan Menhan Prabowo berbincang kepada ajudannya, bahwa lock down menjadi pilihan terbaik. Yang mengatakan kepada media adalah ajudannya. Menarik melihat rekam jejak Prabowo, apalagi selama dua kali pilpres sebagai rival utama Jokowi, belum lagi narasi yang disampaikan anak buahnya. Waduuh.

Jelas bukan pendukung pun tidak memilih Prabowo dalam dua kali pilihan presiden. Mengapa? Ya karena ada yang lebih baik. Dan  memang terbukti demikian. Bisa dibayangkan seperti apa jika presidennya ini adalah SBY atau Prabowo. Kondisi ini bukan hanya kerja cerdas, namun kerja keras juga. Kepemimpinan berbasis kerja menjadi tepat guna.

Tentu bukan berarti orang belakang layar atau belakang meja tidak bermanfaat. Namun berbeda. Perlu cek dan ricek lapangan. Dan belum tentu banyak pemimpin yang berani dan kuat menghadapi itu semua.  Rekam jejak kinerja  sangat penting. Siap dan sigap atau malah gagap dan banyakan konpres?

Prabowo sebagai Menteri.

Bagus apa yang Prabowo lakukan sepanjang menjadi menteri. Sama sekali ia tidak melunjak.  Sikapnya sebagai pembantu presiden dilakukan dengan ksatria. Bagus bisa memosisikan diri sebagai rekan kerja, bukan oposan. Bandingkan gubernur yang selalu memilih berseberangan dengan presiden. Kini  daerahnya menjadi kawasan merah pekat. Toh merasa seolah baik-baik saja.

Kecerdikan Jokowi di dalam merangkul Prabowo berdampak baik. Bayangkan saja jika Prabowo di luar pemerintahan. Seperti apa gaduhnya keadaan ini. Gejolak tidak cukup berarti juga. Pilihan politis yang tidak populer namun mendasar. Berdaya guna dalam kondisi genting seperti ini.

Pernyataan LD sebagaimana kata ajudan Menhan itukan pemilihan sudut pandang keamanan. Sah-sah saja. Ekonomi, sosial, dan distribusi tentu bukan ranah intensif pengamatan bidang yang ia geluti. Dan tetap menghormati keputusan pemerintah, ia ada di dalam sana. Bagus dan layak mendapatkan atensi. Jika berbeda bisa kacau.

Jiwa militernya masih baik. Karena jika mau molitik msih bisa. Namun tidak digunakan. Syukur bahwa  pemerintah memang masih solid. Mengekang kedirian demi kebermanfaatan bagi seluruh bangsa dan negara.

Prabowo dan Anak Buah.

Cukup riskan sebenarnya pernyataan ajudan seperti ini. Kemenhan memiliki staf mulut lemes, bisa bahaya. Jangan-jangan sangat mudah digoda agen asing untuk ini dan itu. Tuh lihat  film-film spionase. Keamanan dan juga soal bisnis senjata sangat mungkin.

Prabowo sudah sukses mengekang diri, namun sayang ternyata anak buahnya banyak yang asal-asalan. Ada Zon dengan asal ngucap. Puyuono yang memang kurang patut sebagai politikus merasa oposan.  Mereka seolah tidak merasa bersalah pada posisi menyerang Jokowi sebagai kepala pemerintahan. Lupa Prabowo selaku ketum mereka adalah pembantu presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun