Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

KPK Paling Lemah Itu Menampilkan Sosok Aslinya

16 Maret 2019   07:58 Diperbarui: 16 Maret 2019   08:07 1366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Idrus Marham memang mundur dulu sebelum dinyatakan tersangka oleh KPK, pilihan baik dan bagus, walaupun akhirnya sama saja. Mengerikan jika terlambat sedikit saja, betapa rusak parah citra pemerintah. Memang bukan berkaitan sebagai menteri dan tugas atau proyek kementrian di mana ia menjalani kasus hukum.

Kasus di partai dan kejadian sebelum menjadi menteri memang jauh lebih mengurangi dampak pada citra pemerintah. Ia tersangka bersama anggota dewan, ketika ia sebagai elit partai, sebelum menjadi menteri. Posisi menteri aktif yang terganjal KPK memang bukan yang pertama, karena periode lampau cukup banyak.

Beberapa kementrian dan menteri juga kali ini menjadi sorotan tajam. Artinya masih perlu hati-hato bagi para menteri yang memang suka main belakang.

Ketua DPD

Ketua DPD ditangkap di rumah dinasnya sedang menerima uang suap. Pro dan kontra terjadi, toh tetap bukti dan persidangan juga memberikan fakta itu memang demikian. Sama dengan ketua MK pada periode lampau. Cukup unik dan berbeda karena posisi DPD yang jauh dari hingar bingar kasus toh ternyata bisa juga menjadi pintu masuk pat gulipat pengusaha dan politikus. Tidak ada yang steril dari penyakit korup.

Pimpinan Daerah

Tidak perlu dibeber lagi karena begitu banyaknya kasus demi kasus di mana gubernur ataupun bupati-walikota yang antri dibui KPK. Termasuk di dalamnya adalah rekanan mereka di dalam mengumpulkan kekayaan.

Ketua Umum Partai Politik

Paling tidak empat ketua umum partai politik aktif yang terkena kasus hukum kaitannya korupsi, ada SDA, Setnov, AU, dan Romi. Pada periode berbeda memang, namun kali ini pun cukup berani karena posisi politisnya yang bisa jadi sebagai tameng untuk berlindung. Tahun politis lagi.

Satu sisi itu adalah prestasi, namun sisi lain itu adalah aib dan penyakit bangsa yang memalukan. Beberapa hal yang patut dicermati adalah,

Ini penyakit bangsa, elit partai dan elit negari tidak perlu saling tuding dan tuduh ini sebagai apa. Korupsi atau maling saja, bukan soal asal partai atau koalisi. Jika mau demikian, harapan pemberantasan korupsi akan bisa diharapkan dampaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun