Di depan wartawan dan media, kapolda membawa Rano yang kurus kering dan menerangkan apa yang terjadi pagi itu. Korban enam orang di satu tempat, di tempat lain seorang laki-laki tengah baya hancur lebur karena bom mobil.
Rano disekap dan jarang diberi makan karena tidak mau menerima pengajaran bapaknya, ia dirotan, dihajar, tetap tidak mau tunduk, dan risikonya, ia dikunci di dalam kamar. Idenya jika polisi gegabah, rumah itu akan hancur dengan tubuh Rano dan polisi yang tidak akan dikenali lagi. Ternyata ada kuasa lebih besar yang mengubah seluruh rencana.
Terinspirasi bom Surabaya, semoga berisitirahat dengan tenang siapa saja yang telah menjaid korban. Tuhan tahu dengan baik siapa yang perlu mendapatkan surga dan mana yang tidak. Manusia yang menilai hanya sepihak, dan belum tentu benar. Belas kasih Tuhan belum tentu sama persis dengan logika pemahaman manusia, ke mana muara jiwa, hanya Tuhan yang tahu.Â
Salam