Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Gerindra Menggugat Hasil Survei dan Membahas Soal Macan Tidur

25 April 2018   06:00 Diperbarui: 25 April 2018   09:41 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu menggilanya korupsi, mengapa tidak memberikan gambaran untuk membangun sistem pembersihan korupsi yang jauh lebih bermanfaat bagi bangsa dan negara. Jika demikian, yakinlah pemilih akan suka rela memilih dan tidak erlu menakut-nakuti dengan ancaman macan segala. Apa tawaran bagi pembersihan korupsi?

Narkoba yang menggila, bukan malah main isu dengan pemerintah yang mengelola penyelundupan dan sebagainya. Berikan tawaran solusi, tidak perlu takut dicuri atau diambil pihak lain ide itu. Rekam jejak digital akan memberikan kog ide siapa dan dari mana. Jadi tidak perlu khawatir. Atau malah memang tidak ada, selain membalik keadaan yang ada saja?

Negara ini sudah terlalu lama menjadi perebutan kepentingan sesaat dan sesat. Kini waktunya membangun, negara tetangga sudah memiliki banyak hal, eh di sini hanya berebut pilkada hingga pilpres saja. Sangat tidak bermanfaat, hanya merusak bukan membangun.

Toh siapapun presidennya, siapapun pemimpinnya, kalau hanya demi  kepentingan kelompok saja, ya sudah jangan harap rakyat akan maju dan bisa berkembang. Hanya diwakili terus menerus, bukan soal suara, namun juga termasuk kesejahteraannya, makmurnya, dan kekayaannya.

Prabowo menurun elektabilitasnya bukan karena surveynya salah, punya kepentingan, atau abal-abal, namun karena orang di sekitarnya jauh lebih banyak yang tidak memberikan suara positif secara signifikan. Muzani, Desmond, jauh lebih menguntungkan daripada Zon, atau Habiburohman yang memperoleh panggung.

Di sinilah peran penurunan potensi keterpilihan Prabowo itu dinyatakan oleh survey menurun. Hal ini sebenarnya bahan untuk refleksi dan evaluasi, bukan malah menembak ke mana-mana yang malah mengurangi suara makin kecil.

Jangan menyalahkan siapa-siapa, namun berani mengakui ada masalah, toh Prabowo juga pernah mengaku susah mengendalikan Zon untuk bijak bukan? Hal ini jauh lebih bermanfaat.

Rindu ada pemilu seperti pesta rakyat bukan malah teror rakyat yang ada. Pemilu penuh kegembiraan bukan kegemparan. Kedewasaan dan kebijaksanaan jauh lebih penting sebenarnya daripada sekadar kekuasaan.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun