Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

[HumPol] 9 Alasan Pak Beye Marah

3 November 2016   13:01 Diperbarui: 3 November 2016   13:24 4015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berkali-kali Pak Beye mengatakan inelijen dan intelijen bengkok atau salah. Menarik adalah apakah beliau  itu lupa sudah bukan presiden aktif, sehingga apa isi laporan intelijen ya ke pemerintah bukan lapor ke beliau. Ada yang menarik, bengkok itu memang dibuat sehingga beliau terjebak atau memang ada intelijen tidak setia pada negara namun memberikan laporan salah ke Pak Beye, jika demikian, bukan saja kabinet bayangan, ada presiden bayangan yang masih membayang-bayangi presiden yang sah secara pemilu. Ini jauh lebih berbahaya daripada demo 4 November kalau begitu.

Enam,  ternyata logika yang dipakai juga bengkok.

Menarik soal bengkok ini, ada logika bengkok ketika menyatakan tidak perlu intervensi hukum, eh beliau menyatakan Pak Ahok harus diperiksa sehingga bukan membatasi demo tapi mengatasi tidak ada demo. Ini pertama, kedua mana tidak bengkok ketika pergerakan massa sudah ada baru mengatakan itu. Memang kalau Ahok ditangkap kemarin sudah selesai dan demo itu tidak ada? Ketiga, polisi cepat namun pelapor dalam hal ini si penthung menunda, lha Pak Beye belum dilapori to Pak oleh intelnya? Mereka baru ngupi Pak belum sempat lapor.

Tujuh, merasa jadi paling bertanggung jawab menghilangkan data TPF.

Lha semua anak buahnya bahkan yang paling setia pun sudah mengatakan mereka tidak menerima, langsung presiden laporan itu kog. Siapa lagi coba, malah menyeret Bu Mega, kemudian jangan menyalahkan yang sudah usai. Ini fokus ya Pak, semua sedang mencari laporan yang diserahkan ke Pak Beye, artinya, ya Pak Beye yang harus menyimpan, jangan ngeles dengan mencari-cari kambing hitam, kambing lho bukan kebo. Pihak yang menyerahkan juga mengatakan bahwa memang laporan ke Pak Beye, dan laporan itu yang dicari bukan soal kapan kejadiannya, atau merasa sudah membentuk TPF, bukan itu, perlu aqua Pak?

Delapan, merasa disepelekan, Jokowi mendatangi Prabowo yang Cuma calon bukan ke Pak Beye yang presiden.


Ini masalah, presidennya itu Pak Beye, maka mendapat rumah eh malah cari Pak Prabowo. Jelas saja meradang, presiden ini lupa apa, kog malah ke sana bukan ke sini, Hambalang lagi, sensinya dobel.

Sembilan, bahaya ketika ada ancaman presiden soal proyek mangkrak yang mau dibawa ke KPK.

Pak Beye, kan Pak Jokowi tidak menuduh Pak Beye yang buat mangkrak. Atau memang terlibat Pak, kalau tidak mengapa harus marah kalau  begitu?

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun