Mohon tunggu...
Paulina Sihaloho
Paulina Sihaloho Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Aku pelajar SMA Bintang Timur, Pematang Siantar. Aku menulis untuk mengasah dan mempertajam pikiran, serta menjadikan hidupku lebih baik dari hari ke hari.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengurangi dan Menghentikan Pencemaran Lingkungan

12 Januari 2023   16:32 Diperbarui: 12 Januari 2023   16:37 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokpri: Kurangi pemakaian wadah plastik yang sekali pakai; gunakan wadah botol yang bisa dipakai berulang-ulang).  

Tiga Jenis Pencemaran Lingkungan

Hari ini di sekolah, kami belajar mata pelajaran fisika pada les ke tiga dan ke empat. Ini adalah pertemuan pertama kami belajar fisika pada semester genap. Pada pertemuan pertama ini kami membasas tema mengenai "Pencemaran Lingkungan."

Menurut penjelasan guru fisika kami, Ibu Lorensyah Gultom, S.Pd., pencemaran lingkungan adalah terkontaminasinya komponen fisik dan biologis dari sistem bumi dan atmosfer sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem. Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi tiga bagian: pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara. 

1. Pencemaran Air 

Berarti air menjadi keruh, bau dan tidak sehat. Situasi ini bisa kita temukan di sungai, danau dan laut. Saat ini, sudah banyak air yang tercemar. Di beberapa daerah, masyarakat sulit mendapatkan air bersih. Pencemaran air disebabkan oleh limbah domestika  (sampah rumah tangga, perkantoran dan perdagangan), limbah industri (air dari pembuangan limbah industri yang mengandung berbagai zat-zat kimia berbahaya, sisa-sisa bahan bakar, raksa. Air juga dapat terpolusi oleh tumpahan minyak yang sering terjadi di lautan.  

Dampak pencemaran air antara lain: menurunya kualitas kesehatan lingkungan, terganggunya kesehatan manusia, merusak keindahan lingkungan, dan mempercepat kerusakan benda. 

(Hasil bumi dari tanah yang sehat terasa lebih nikmat daripada dari tanah yang sudah tercemar. - Dok.pri)
(Hasil bumi dari tanah yang sehat terasa lebih nikmat daripada dari tanah yang sudah tercemar. - Dok.pri)

2. Pencemaran Tanah 

Berarti tanah menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini diakibatkan oleh berbagai macam sebab antara lain: penumpukan limbah anorganik yang berasal dari rumah tangga, perkantoran dan perindustrian yang sulit diuraikan oleh tanah berupa plastik, kaca, kaleng dan bahan-bahan tambang. Di samping itu, pencemaran tanah juga diakibatkan oleh kebakaran hutan yang mengubah unsur-unsur mikroorganisme dalam tanah demikian juga di permukaan tanah. Penggunaan obat-obat dan pupuk kimia dalam bidang pertanian juga merusak kesehatan tanah sebab zat-zat ini mengurangi jumlah mikroorganisme.

Dampak pencemaran tanah antara lain: menurunnya kualitas kesehatan tanah, terganggunya kesehatan manusia, berkurangnya kualitas produksi pertanian, dan merusak keindahan alam. 

3. Pencemaran Udara

Berarti udara menjadi terpolusi dan tidak dapat memberikan mahluk hidup asupan oksigen yang sehat dan memadai. Polusi udara antara lain disebabkan oleh berbagai macam hal: asap kendaraan bermotor, asap pabrik, kebakaran hutan, limbah dari berbagai macam industri yang mengolah berbagai jenis tambang yang menghasilkan partikel-partikel debu yang bisa terhirup oleh manusia, dan efek samping penggunaan berbagai jenis pestisida dan obat-obatan kimia dalam bidang pertanian.

Dampak pencemaran udara antara lain: menurunnya kualitas kesehatan udara yang mengakibatkan kesehatan mahluk hidup terganggu. Batas pandang manusia dan hewan menjadi terganggu ketika terjadi kebakaran hutan selama berhari-hari dan dalam waktu yang sama banyak manusia dan hewan yang mengalami infeksi saluran pernafasan. 

Alam kita jaga jangan sampai rusak tercemar dengan kearifan lokal dan pengetahuan modern yang ramah lingkungan sehingga masa depan kita tidak terancam punah. Dok.pri)
Alam kita jaga jangan sampai rusak tercemar dengan kearifan lokal dan pengetahuan modern yang ramah lingkungan sehingga masa depan kita tidak terancam punah. Dok.pri)

Bagaimana Kami di Kelas Mengerti Tentang Pencemaran

Bu guru kami menceritakan pengalamannya ketika hendak berkunjung ke kampung halamannya. Dalam perjalanan ke sana, beliau melewati sebuah sungai yang airnya keruh, kotor. Keadaan air yang demikian itu, membuatnya berhenti. Di sana, di sungai itu, beliau melihat ada orang yang sedang mencuci kain dan piring. 

Setelah penjelasan beliau, maka kami di kelas diberi waktu untuk menjelaskan apa yang telah kami mengerti tentang pencemaran. Berhubung karena waktu terbatas, jadi, tidak semua kami di kelas bisa memberikan penjelasan. Menurutku, dari semua teman-temanku yang sudah ditanya bu guru sudah mengerti apa itu pencemaran, khususnya pencemaran air yang memang menjadi fokus dalam pelajaran kami hari ini. 

Teman-temanku sudah mengerti bahwa pencemaran air itu antara lain disebabkan oleh pemakaian deterjen yang berasal dari rumah tangga, pemakain sabun untuk mencuci berbagai macam peralatan rumah tangga dan zat-zat kimia yang dipergunakan untuk membersihkan lantai.

Beberapa Pemikiran Bagaimana Cara Mengurangi dan Menghentikan Pencemaran

Dari apa yang kami pelajari hari ini berkaitan dengan pencemaran air, udara dan tanah, aku berpikir dan merenung apa yang dapat kita lakukan sebagai manusia untuk paling tidak mengurangi pencemaran? 

1. Mayoritas penduduk bumi nampaknya mempergunakan deterjen untuk mencuci pakaian. Dapatkah kita mendesain bagaimana proses pembuangan atau pengolahan limbah rumah tangga macam ini sehingga tidak berakhir masuk ke dalam sungai dan lautan?  Dapatkah kita menciptakan deterjen yang ramah lingkungan? Misalnya, warga yang tinggal di pedalaman kan mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang bisa mereka pakai untuk membersihkan tubuh mereka dengan memilih jenis tumbuhan yang kalau diremas-remas mengeluarkan busa seperti sabun.

2. Melakukan seleksi sampah rumah tangga: membedakan tempat untuk sampah organik, dan non organik. Contoh yang bisa kita lihat di Indonesia yang telah melakukan program pengelolaan sampah dengan baik adalah Kota Surabaya. Sebaiknya, sistem seperti ini bisa kita terapkan di seluruh Indonesia dengan memperhatikan situasi yang ada di wilayah masing-masing. 

3. Mengurangi prilaku konsumtif yang berlebihan. Misalnya, dalam perjalanan pulang dari sekolah ke rumah hari ini, aku melihat ada anak sekolah (SMP) yang membuang botol aqua begitu saja sebelum menaiki angkutan. Hal seperti terjadi hampir setiap hari. Kenapa bisa begini prilaku anak-anak sekolah? 

4. Memberi sanksi/denda/hukuman kepada pelanggar peraturan berkaitan dengan pembuangan dan pengelolaan sampah. Aku heran, pernah dalam perjalanan pulang sekolah, aku melewati saluran air dari arah persawahan. Dulu saluran air ini merupakan sungai yang dijadikan menjadi irigasi. Nah, saat itu, aku melihat seorang ibu yang aku tahu adalah seorang guru, dan beliau masih pakai dinas guru, membuang sampah rumah tangga ke dalam saluran irigasi. Aku heran! Aku sungguh heran, kenapa seorang guru tega melakukan tindakan macam itu. Di lain waktu, dalam perjalanan ke sekolah, aku tidak sengaja melihat seorang ibu membuang sampah ke dalam saluran irigasi. Sekilas, aku masih sempat memperhatikan ibu itu noleh kiri kanan lalu dengan cepat melemparkan bungkusan sampah ke dalam air yang mengalir lalu buru-buru meninggalkan tempat itu. Aku heran. Aku sungguh heran. 

5. Menggalakkan kebiasaan berkebun dan menanam berbagai macam tanaman untuk keperluan rumah tangga secara organik. Misalnya, menanam berbagai macam sayuran, rempah dan bumbu di kebun atau dalam pot secara organik. Jadi, setiap rumah tangga sedapat mungkin bisa mengolah sampah organiknya menjadi pupuk organik untuk tanaman sendiri. 

6. Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor yang masih mempergunakan bahan bakar yang menyebabkan polusi. Silahkan lebih banyak berjalan kaki kalau jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh. Hal ini juga bagus untuk kesehatan kita sebagai manusia. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun