Baik namaMu
Mengawali tahun di angka yang cantik membuat kami jumawa
Baik namaMu
Kini engkau enggan singgah dihari-hari kami, tak lagi berpihak pada kami
Tempat kami mencari makan kini tiada lagi, pekerja dirumahkan
Kendaraan yang dahulu ramai hilir mudik , kini tersusun rapi dipelataran parkir
Sekolah hingga tempat ibadah pun tak lagi seperti dulu
Apakah ini bentuk teguran kepada kesombongan kami manusia?
Baik namaMu
Menginjak bulan kelima bulan penuh rahmat mengapa belum terlihat tanda itu?
Waktu siang aku berseru, Engkau tidak menjawab
Dan pada waktu malam tetapi tidak juga aku tenang
Kami kelu
Pemerintah? Tidak mungkin
Terkadang ia tegang, terkadang ia bercanda
Makanan sehari-hari kami kini hanya rumah, masker , video call serta tangan yang bersih
Baik namaMu
Kami tak putus asa, masih ada sebaris doa yang dapat kami panjatkan
Serta kami memohon keselamatan untuk pahlawan kami Tenaga Medis dimanapun berada
Garda kami paling depan, berjuang dan bertaruh nyawa untuk kami
Pada Yang Maha melihat, mendengar, Maha merasakan apa yang dialami anak-anaknya.
Puisi dibuat dalam peringatan Hari Puisi Nasional 28 April 2020.