Mohon tunggu...
Patrick Ayrton
Patrick Ayrton Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA

Saya suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Apakah ChatGPT Akan Mempengaruhi Kreativitas Generasi Pelajar

12 Maret 2023   16:55 Diperbarui: 12 Maret 2023   17:04 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Hanya karena ada mesin yang dapat membantu saya mengangkat dumbel, bukan berarti otot-otot saya akan berkembang. Dengan cara yang sama, hanya karena ada mesin yang dapat menulis esai, bukan berarti pikiran saya akan berkembang," ujar Johann Neem, profesor sejarah dari Western Washington University kepada The Wall Street Journal.

Jadi, pengaruhnya ChatGPT terhadap kreativitas generasi pelajar sangat tergantung atas hati nurani setiap siswa/siswi, apakah mereka ingin menggunakan alat tersebut atau tidak, dan pada fase hidup yang mana. 

Namun, jika mereka bersepakat untuk menggunakan ChatGPT, apakah dampak dan akibat dari penggunaannya? Yang dari saya baca dari sebuah artikel dari Entrepreneur.com, ChatGPT akan mengurangi kemampuan untuk berpikir secara kritis dan berpikir dengan orisinal, karena ChatGPT dengan semudah itu mengekstrak data dari berbagai macam sumber dari internet, sehingga pelajar berhasil mengeliminasi usaha dan kerja keras untuk mencari data dengan sepenuh hati dan tenaga. 

Dari situ, tereliminasinya usaha untuk mencari data yang valid untuk sesuatu akan menimbulkan rasa kegampangan dan kemalasan antar pelajar. ChatGPT menunjukkan mereka bahwa ada sebuah cara yang sederhana untuk melakukan sesuatu. 

Meskipun moto jika ada cara yang mudah, mengapa harus menyusahkan diri tetap berdiri sampai sekarang, seperti moto "Work Smarter, Not Harder," hal tersebut tidak bisa diaplikasikan kepada suatu program seperti ChatGPT yang mengeliminasi kemampuan untuk melakukan penelitian, mengolah data, berpikir secara kritis untuk mencari data yang paling mendukung, dan sebagainya. ChatGPT merupakan alat yang dapat membantu pekerjaan pelajar kedepannya, tetapi jika tidak digunakan dengan secukupnya, maka alat tersebut akan berubah menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan.

Lalu, bagaimana untuk mengendalikan masalah tersebut yang pada kedepannya akan terus menerus melonjak? Beberapa programmer sudah menaruh perhatian terhadap fenomena tersebut, dan menciptakan sebuah program yang bernama GPTZero. Edward Tian, seorang senior di Princeton University, menciptakan sebuah alat yang bernama alias GPTZero yang mengidentifikasi teks yang dihasilkan oleh ChatGPT untuk menindak plagiarisme AI. 

Meskipun program tersebut belum sempurna, beberapa pengajar di berbagai macam institusi sudah mulai mencari solusi yang bertujuan untuk menindak dan menghentikan plagiarisme yang dilakukan oleh siswa/siswi dengan penggunaan ChatGPT, seperti melanggar penggunaan komputer dan gadget seperti laptop ataupun ponsel saat pelaksanaan ujian atau pembuatan proyek. 

Meskipun itu, dunia kami yang didefinisikan sebagai dunia yang sudah bersangkutan dengan pergerakan digital yang terjadi di beberapa tahun kemarin, akan terpaksa untuk mencari solusi yang akan sesuai dengan era baru. 

Dengan itu, tak terbatasnya kemampuan ChatGPT untuk terus berkembang dan berinovasi, dengan beberapa perusahaan melihat peluang komersial dari sebuah program dengan kompleksitas setingkat ChatGPT. Namun, untuk para pelajar, sebagai pelajar sendiri, saya menyarankan untuk menggunakan CHatGPT dengan sadar. 

Tidak terasa jika AI akan mengubah cara berpikir negara kita atau dunia secara menyeluruh. Sebagai kalimat penutup, saya akan menyajikan sebuah kutipan dari ChatGPT sendiri mengenai kemungkinannya kematian kreativitas.

"Kreativitas bukanlah sesuatu yang hilang begitu saja dalam semalam, melainkan sebuah proses bertahap yang terjadi ketika seseorang gagal mengeksplorasi dan mengembangkan potensi kreatif mereka." 

~ ChatGPT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun