Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bung Hatta Damai di Tengah Ramai

20 Januari 2022   15:19 Diperbarui: 20 Januari 2022   15:22 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : Dokumen Pribadi 

Memang benar pepatah Jerman: 'Der Mensch ist, war es iszt', artinya: 'sikap manusia sepadan dengan caranya ia mendapat makan'. Inilah pembelajaran dari Bung Hatta yang berkesan. 

Cara manusia mendapat makan akan mempengaruhi pembentukan sikap. Jika caranya baik, maka sikapnya akan tumbuh menjadi positif begitupun sebaliknya.

Untuk mencapai cita-cita yang tinggi, manusia (pahlawan) melepaskan nyawanya pada tiang gantungan, mati dalam pembuangan, tetapi senantiasa menyimpan dalam hatinya luka wajah tanah air yang duka.

Fakta lain bahwa sosok Bung Hatta bukan hanya sekedar Sang Proklamator tetapi ia juga menjadi sisi kehidupan yang terus berjalan. Dalam damainya, pesan dan pembelajaran darinya terus memperhatikan dinamika pergerakan zaman. 

Proyeksi setiap pesan menjelma dalam pemaknaan yang tersirat, harus dibuka satu per satu kata kuncinya dan dimengerti apa maksud dari setiap tutur. Bung Hatta telah damai, tapi pembelajarannya masih terus tersemai.

Bogor, 20 Januari 2022

Salam,
Sri Patmi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun