Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bung Hatta Damai di Tengah Ramai

20 Januari 2022   15:19 Diperbarui: 20 Januari 2022   15:22 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bung Hatta ingin dimakamkan di kawasan ibukota karena ingin selalu dekat dengan hati rakyatnya dan agar terus dikenang. 

Apalagi jasa-jasa sang proklamator sangat berharga dihati rakyat. Selain itu, alasan Bung Hatta dimakamkan di Jakarta karena perjuangannya berpusat di Tanah Jawa dan ibukota.

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 

Damai di area kompleks makam seluas 300 meter ini diresmikan pada tanggal 12 Agustus 1982. Tepat pada hari kelahiran Bung Hatta, area kompleks ini diresmikan oleh Presiden Soeharto kala itu.

Setelah masuk kedalam hiasan Rumah Gadang, ada halaman luas dan Rumah Joglo. Disitulah Bung Hatta dan istrinya Hj. Siti Rahmiati Hatta tidur dalam damai. Bung Hatta mengajarkan pada Rakyat Indonesia tentang makna kehidupan yang mendalam.

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 

Perjuanganku melawan penjajah lebih mudah, tidak seperti kalian nanti. Perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan bangsa sendiri. 

Memasuki era perkembangan zaman ini, meski terlihat damai justru ancaman datang dari manapun. Orang tua mawas mendidik anak zaman sekarang, globalisasi, akulturasi budaya dan perkembangan teknologi yang tidak berlandaskan pemahaman utuh.

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 

Pemimpin sejati adalah pemimpin yang sanggup menyediakan penggantinya. Sosok pemimpin harus mampu melahirkan pemimpin lagi. Jangan sampai pemimpin tidak dapat beregenerasi dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, seorang ayah harus mampu menumbuhkan dan mengajarkan kepemimpinan terhadap generasi penerus. Seorang atasan mampu melahirkan sosok pemimpin yang terus beregenerasi untuk melanjutkan perjuangan dan menciptakan serta memelihara tatanan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun