Mohon tunggu...
Bias Asa
Bias Asa Mohon Tunggu... Saya adalah seorang yang punya kegemaran mencurahkan isi kepala juga isi hati dalam tulisan

Kehilangan deskripsi tentangku sendiri, yang ku tau "manusia harus berjalan dititian takdir" dan aku juga manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ilusi Tak Bertepi (Lagu Hijau Daun)

4 Februari 2019   15:46 Diperbarui: 4 Februari 2019   16:09 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilusi tak bertepi katanya
Ketika memutuskan untuk menjatuhkan rasa pada ruang yang tak seharusnya
Lalu cinta pun dianggap salah karna memilih tempat dan waktu yang tak tepat
Lalu mengapa jika jatuh cinta
Apakah itu salah
Bukankan cinta adalah rasa yang tak perlu disesali
Cinta itu seperti tetesan embun
Yang akan hadir dan bias dengan sendirinya
Cinta itu alam
Seperti kuntum mawar yang mekar lalu kemudian layu

Semua adalah rasa yang alami hadirnya
Biar saja
Jika bias rasanya hadirkan luka
Biar saja jika percikan warnanya pudarkan warna yang telah lama ada

Dan bagi para pecintanya cinta
Kau tau
Keindahan hanyalah bonus kecil dari "mencinta"
Karna cinta adalah debaran rasa yang sayatkan luka di tiap kesahmu
Jika kau bisa merasakan indahnya luka
Perihnya rindu
Birunya amarah
Maka jatuh cintalah

Kepahiang, 04 Februari 2019
#ilusitakbertepi
#hijaudaun

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun