Mohon tunggu...
Parlin Tua Sihaloho
Parlin Tua Sihaloho Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis, membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peusijuek: Sentuhan Damai yang Menyambut Semua Tamu

11 Agustus 2025   15:25 Diperbarui: 11 Agustus 2025   15:25 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Doa sebagai Ikatan Sosial

   Prosesi ini mengingatkan bahwa doa untuk orang lain adalah bentuk tertinggi dari kepedulian.

3. Penghormatan kepada Leluhur dan Tradisi

   Setiap butiran beras yang ditabur adalah simbol kesinambungan sejarah dari generasi ke generasi.

4. Penyelesaian Konflik Secara Damai

   Dalam beberapa kasus, Peusijuek dilakukan untuk menandai berakhirnya perselisihan, menjadi simbol perdamaian dan rekonsiliasi.

Peusijuek di Era Kini

Di tengah arus modernisasi, Peusijuek masih bertahan, meski pelaksanaannya mulai menyesuaikan konteks. Di perkotaan, prosesi ini mungkin lebih sederhana, dengan bahan yang lebih ringkas. Namun di desa-desa, Peusijuek tetap menjadi momen yang khidmat, lengkap dengan pakaian adat dan iringan musik tradisional.

Bahkan, beberapa komunitas Aceh di perantauan, seperti di Jakarta dan Malaysia, tetap melaksanakan Peusijuek ketika menyambut tokoh penting atau saat acara besar. Ini menunjukkan bahwa tradisi ini bukan hanya milik tanah kelahiran, tapi juga menjadi jembatan identitas bagi diaspora Aceh.

Cerita Nyata: Peusijuek Sebagai Jalan Damai

Di sebuah desa di Pidie, pernah terjadi konflik antarwarga karena sengketa tanah. Setelah berbulan-bulan ketegangan, tokoh adat memutuskan untuk menggelar Peusijuek sebagai penutup perselisihan. Dua pihak yang bertikai duduk berdampingan, menerima taburan beras dari tetua sambil diiringi doa. Usai prosesi, mereka saling berpelukan dan makan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun