Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Yunxian 2 dan Ulang Peta Evolusi Manusia

1 Oktober 2025   18:10 Diperbarui: 1 Oktober 2025   18:10 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yunxian 2 dan Ulang Peta Evolusi Manusia

Penemuan fosil manusia purba selalu menjadi momen penting dalam upaya memahami siapa diri kita, dari mana kita berasal, dan bagaimana kita menjadi makhluk berakal budi yang ada hari ini. Setiap tengkorak, fragmen tulang, atau sisa-sisa artefak kuno yang digali dari bumi bukan hanya sekadar benda mati, tetapi sebuah fragmen sejarah kehidupan yang membawa pesan tentang jalur panjang evolusi.

Pada September 2025, dunia ilmu pengetahuan kembali diguncang oleh laporan penelitian mengenai tengkorak Yunxian 2 dari Hubei, China. Fosil berusia sekitar satu juta tahun ini awalnya dikategorikan sebagai Homo erectus, namun rekonstruksi digital mutakhir menunjukkan sesuatu yang lebih kompleks. Yunxian 2 tampaknya bukan erectus biasa, melainkan bagian dari klad Homo longi - garis keturunan yang berkaitan erat dengan Denisova, Neanderthal, dan Homo sapiens (Radley, Archaeology Magazine, 26 September 2025).

Temuan ini, sebagaimana juga dicatat oleh Pallab Ghosh dalam BBC (25 September 2025), mendefinisikan ulang peta evolusi manusia. Ia memaksa para ilmuwan meninjau ulang asumsi lama tentang kapan Homo sapiens muncul, serta bagaimana hubungannya dengan spesies lain yang hidup berdampingan pada Pleistosen Tengah.

Yunxian 2 : Fosil yang Berbicara Ulang

Tengkorak Yunxian 2 digali tahun 1990 dari teras Sungai Hanjiang di Propinsi Hubei, China tengah. Fosil ini hancur, terdistorsi, dan selama puluhan tahun dianggap sebagai milik Homo erectus. Namun analisis CT-scan resolusi tinggi dan rekonstruksi 3D mengungkap fakta mengejutkan : ia memiliki kombinasi ciri-ciri yang tidak sepenuhnya cocok dengan erectus.

Kapasitas rongga otaknya besar, alisnya menonjol tebal, bentuk tengkoraknya panjang dan rendah, tetapi wajahnya relatif datar dengan ciri khas yang lebih menyerupai hominid modern. Para peneliti menyebut kombinasi ini sebagai "ciri mosaik", tanda Yunxian 2 berada dalam posisi transisi evolusioner (Radley, 2025).

Analisis morfometrik menempatkan Yunxian 2 pada klad Homo longi - kerabat dekat Denisova - dan sebagai kelompok saudara Homo sapiens. Artinya, percabangan antara manusia modern dan klad longi mungkin terjadi lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Jika sebelumnya diperkirakan Homo sapiens baru muncul sekitar 300.000 tahun lalu di Afrika, maka Yunxian 2 memberi indikasi garis keturunan kita mungkin sudah bercabang 1,3 juta tahun lalu.

Revisi Garis Waktu Evolusi

Dampak penemuan Yunxian 2 amat luas. Beberapa poin penting yang disorot oleh penelitian ini antara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun