Kemungkinan Skenario ke Depan
Deeskalasi melalui diplomasi internasional. Negara-negara besar atau organisasi multilateral dapat memediasi negosiasi untuk menghentikan permusuhan, termasuk pengaktifan kembali Perjanjian Simla dan pakta lainnya.
Konflik terbatas. Kedua negara bisa terus melakukan serangan terbatas untuk menekan lawan, namun tetap menghindari perang penuh.
Perang konvensional. Konflik bisa berkembang menjadi perang darat berskala besar di LoC, seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Konflik nuklir terbatas atau penuh. Ini adalah skenario paling buruk, dan yang paling ditakutkan dunia. Meski kecil kemungkinan, namun risiko tetap nyata.
Situasi antara India dan Pakistan pasca-serangan Pahalgam merupakan cerminan dari rapuhnya perdamaian di kawasan yang berakar dari sejarah kolonial, nasionalisme, dan rivalitas strategis. Eskalasi yang terjadi dengan cepat menandai lemahnya mekanisme deeskalasi dan kepercayaan antara dua negara tersebut. Dengan masing-masing negara bersenjata nuklir dan memiliki kebijakan nuklir yang mulai kabur batasnya, dunia menghadapi risiko yang belum pernah ada sebelumnya.
Dunia internasional perlu bertindak lebih aktif, tidak hanya dengan seruan normatif, tetapi juga dengan inisiatif konkret untuk mengembalikan India dan Pakistan ke jalur diplomasi. Selain itu, masyarakat di kedua negara harus mendorong pemimpinnya untuk berpikir jangka panjang dan mengutamakan perdamaian di atas retorika nasionalistik. Di zaman ketika senjata pemusnah massal menjadi kenyataan sehari-hari, satu langkah keliru dapat menjadi awal dari bencana global yang tak terbayangkan.
Lihat :
https://www.nti.org/analysis/articles/night-murder-brink-nuclear-war-south-asia/
Joyogrand, Malang, Sat', May 10, 2025.