Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Trump Now : Hentikan Program Nuklir Iran dan Batasi Ekspor Minyaknya

6 Februari 2025   19:58 Diperbarui: 6 Februari 2025   19:58 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah contoh ujicoba nuklir di Pacific. (Sumber  : hudson.org).

Trump Now : Hentikan Program Nuklir Iran dan Batasi Ekspor Minyaknya

Dari sejumlah media dunia dan nasional terbetik kabar Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan keras kepada Iran untuk menghentikan segala bentuk rencana terhadap Presiden Donald Trump.

Washington menegaskan setiap upaya terhadap hidup Trump akan dianggap sebagai aksi perang. Ini menunjukkan AS serius dalam melindungi keselamatan presidennya dan tidak akan mentolerir tindakan yang mengancam keselamatannya.

Ketegangan antara AS dan Iran dalam beberapa tahun terakhir sepertinya sudah sampai pada titik kulminasi, terutama setelah pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh AS pada Januari 2020.

Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebutkan namanya, mengungkapkan bahwa Presiden Joe Biden sebelumnya secara rutin mendapatkan laporan terkait ancaman ini. Ia lantas memberikan instruksi kepada timnya untuk menindaklanjuti rencana-rencana Iran yang mengancam warga Amerika.

Atas arahan Biden, sejumlah pejabat senior AS telah mengirimkan pesan langsung kepada pejabat tinggi pemerintah Iran, memperingatkan agar mereka segera menghentikan segala rencana plot terhadap Trump dan mantan pejabat AS lainnya.

Iran menyangkal terlibat dalam urusan dalam negeri AS, dan menuduh sebaliknya bahwa Washington telah ikut campur dalam urusan Iran selama beberapa dekade. Mereka merujuk pada berbagai peristiwa, termasuk kudeta tahun 1953 yang menggulingkan perdana menteri Iran hingga pembunuhan komandan militer mereka pada tahun 2020.

Pada Januari 2020, Trump memerintahkan serangan udara AS yang menewaskan komandan militer terkemuka Iran, Qassem Soleimani. Serangan ini dilakukan setelah Trump menerima laporan intelijen bahwa Soleimani merencanakan serangan terhadap diplomat dan pasukan AS di Irak, Lebanon, Suriah, dan beberapa wilayah lainnya di middle-east.

Lembaga-lembaga terkait terus menyediakan informasi terbaru sehubungan adanya ancaman kepada Trump.

Perkembangan terbaru ini sangatlah serius dan berpotensi memicu eskalasi yang lebih luas di kawasan middle-east. Namun, mengambil langkah pre-emptive berupa serangan besar-besaran terhadap fasilitas nuklir atau infrastruktur pertahanan Iran bukanlah keputusan sederhana yang bisa diambil tanpa pertimbangan mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun