Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dirgahayu Kota Malang Ke-110

3 April 2024   18:06 Diperbarui: 3 April 2024   18:16 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balaikota Malang kini. Foto: Screenshot dari Raja Drone ID, youtube.com

Dirgahayu Kota Malang Ke-110

Tak terasa kota Malang kini sudah berusia 110 tahun. Perayaan hari jadi kota Malang ke-110 pada 1 April 2024 yang dipimpin oleh Pj Walikota Wahyu Hidayat memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Meskipun upacara resmi tetap dilaksanakan di depan Balaikota Malang, tidak ada keramaian di luar seperti pawai atau festival rakyat.

Alasan utamanya adalah karena bulan Ramadhan. Pemkot Malang menghormati umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa dengan meniadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat hura-hura.

Kendati demikian, beberapa kegiatan tetap diadakan untuk memperingati hari jadi kota Malang, seperti ziarah ke makam para pendahulu kota Malang; pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh berprestasi; lomba-lomba virtual; kegiatan sosial dan religi.

Pemkot Malang berharap dengan penyesuaian format perayaan tsb, semangat hari jadi kota Malang tetap dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, tanpa mengurangi kekhusyukan bulan Ramadhan dan meminimalisir risiko penularan penyakit di musim penghujan sekarang.


Hari Jadi kota Malang yang diperingati setiap tanggal 1 April bukanlah penanda hari lahir kota Malang dalam artian tradisional.

Tanggal 1 April 1913 adalah penetapan status Malang sebagai "gemeente" (kotapraja) oleh pemerintah Hindia Belanda. Sebelumnya, Malang berstatus sebagai "regentschap" (kabupaten).

Oleh karena itu, 1 April dipilih sebagai hari jadi kota Malang untuk memperingati momen penting dalam sejarah pemerintahannya, bukan sebagai hari lahirnya kota tsb.

Kota Malang memiliki sejarah panjang yang jauh mendahului penetapan status "gemeente" ini. Menentukan tanggal persis awal berdirinya kota Malang cukup rumit karena tidak ada bukti sejarah yang pasti.

Meski dermikian, para ahli sejarah menelusuri jejak awal mula kota Malang melalui beberapa peninggalan sejarah, seperti Prasasti Dinoyo. Prasasti ini ditemukan di lereng Gunung Arjuno dan diperkirakan berasal dari abad ke-8 M. Disinilah disebutkan nama "Malang" untuk pertama kalinya; Candi Badut. Artefak ini terletak di desa Turen, Malang, dan diperkirakan dibangun pada abad ke-13 M, menjadi bukti keberadaan pemukiman di wilayah Malang pada masa itu; Candi Jago. Artefak ini dibangun pada masa Kerajaan Singhasari (abad ke-13 M) dan menjadi bukti penting perkembangan peradaban di Malang.

Berdasarkan bukti-bukti tsb, para ahli memperkirakan bahwa awal mula kota Malang sudah ada setidaknya sejak abad ke-8 M. Hanya saja "kota" dalam konteks ini mungkin berbeda dengan pengertian kota modern now.

Wilayah Malang pada masa lampau kemungkinan merupakan pemukiman atau pusat pemerintahan yang berkembang pesat seiring berjalannya waktu. So, perkembangan Malang menjadi kota modern kemungkinan terjadi secara bertahap selama berabad-abad.

Dalam hari jadi kota Malang yang ke-110, Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat menegaskan kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan kota Malang adalah pemersatu dan penyemangat. Ini sejalan dengan tema HUT ke-110 kota Malang, "Berselaras Untuk Kota Malang Berkelas."

Kolaborasi ini memungkinkan penggabungan sumberdaya, keahlian, dan perspektif yang berbeda untuk menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan efektif. Contoh kolaborasi dalam penataan kota, pengembangan UMKM, atau penanggulangan masalah sosial.

Kolaborasi lintas sektor dapat menyatukan berbagai pihak dengan tujuan bersama untuk kemajuan kota. Hal ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dan tanggungjawab bersama terhadap kota Malang. Semangat kolaborasi juga dapat memotivasi dan memberikan energi kepada semua pihak untuk bekerjasama dan mencapai tujuan bersama.

Kolaborasi lintas sektor merupakan kunci untuk mencapai kemajuan dan menyatukan berbagai pihak dalam membangun kota Malang berkelas. Semangat kolaborasi ini sejalan dengan tema HUT ke-110 kota Malang dan diharapkan dapat terus diperkuat dan diimplementasikan di masa yang akan datang.

Program-program strategis Pemkot Malang untuk membawa kota Malang makin berkelas, terangkum dalam "4 Sehat 5 Sempurna", yakni penanganan inflasi, penanggulanan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pelayanan publik, dan pengembangan ekonomi kreatif.

Penanganan Inflasi, yi upaya untuk mengendalikan harga barang dan jasa agar terjangkau bagi masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui operasi pasar murah, pemantauan harga, dan pembinaan pelaku usaha.

Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, yi membantu masyarakat miskin ekstrem agar dapat keluar dari jerat kemiskinan. Upaya ini dilakukan melalui program bantuan sosial, pelatihan keterampilan, dan pendampingan usaha.

Penurunan Stunting, yi memperbaiki gizi anak untuk mencegah stunting. Ini dilakukan melalui edukasi gizi, pemberian makanan bergizi, dan pemeriksaan kesehatan anak.

Pelayanan Publik, yi meningkatkan kualitas pelayanan publik agar lebih efektif, efisien, dan akuntabel. Upaya ini dilakukan melalui digitalisasi layanan, penyederhanaan prosedur, dan peningkatan kompetensi aparatur sipil negara.

Pengembangan Ekonomi Kreatif, yi mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di kota Malang. Hal ini dilakukan melalui pemberian modal usaha, pelatihan, dan promosi produk kreatif.

Kota Malang telah berjalan jauh selama 110 tahun, menapaki sejarah panjang dan penuh dengan cerita dari masa lampau yang penuh perjuangan, hingga era modern yang penuh dengan kemajuan dan dinamika.

Siapapun yang pernah ke kota Malang, pasti akan terkesan dengan keindahan alam, kekayaan budaya, keramahan masyarakat, dan semangat kemajuan yang dimiliki Kota Malang.

Kekayaan budaya dan sejarah kota Malang merupakan aset yang berharga. Ini perlu dijaga dan dilestarikan, agar dapat diwariskan kepada generasi penerus. Keberagaman masyarakat kota Malang merupakan kekuatan. Karenanya persatuan dan kesatuan perlu diperkuat, semua stakeholder saling menghormati dan bekerjasama untuk membangun kota yang lebih baik. Semuanya berkomitmen untuk mewujudkan kota Malang yang berkelanjutan, dengan menjaga lingkungan hidup, mendorong pembangunan yang ramah lingkungan, dan memastikan kesejahteraan bagi semua masyarakat.

Semoga di usia 110 tahun sekarang, kota Malang semakin berjaya, sejahtera, dan menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakatnya.

Lihat:

https://malangkota.go.id/2023/09/28/pj-wali-kota-malang-paparkan-program-kerja-ke-dewan/

https://malangkota.go.id/2023/03/24/aktivasi-tema-dan-logo-hut-ke-109-kota-malang-tahun-2023/

https://malang.jatimnetwork.com/gaya-hidup/3798285647/13-twibbon-hari-jadi-kota-malang-ke-109-tahun-2023-rayakan-hut-dengan-kartu-ucapan-selamat-keren-dan-unik

https://jatim.inews.id/berita/malang-hari-ini-genap-berusia-114-tahun-berawal-dari-sebuah-desa-hingga-menjadi-kota

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Malang

https://malangkota.go.id/sejarah-malang/

Joyogrand, Malang, Wed', Apr' 03, 2024.

Alun-alun kota Malang, Jln Merdeka. Foto: Screenshot dari Raja Drone Id, youtube.com
Alun-alun kota Malang, Jln Merdeka. Foto: Screenshot dari Raja Drone Id, youtube.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun