Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Yenny Wahid, PKB dan Cak Imin dalam Tayuban ala Jatim

7 September 2023   19:54 Diperbarui: 7 September 2023   20:11 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yenny Wahid, Shinta Nuriyah Wahid dan Prabowo bergambar bersama di  kediaman Prabowo di Kertanegara, Jaksel. Foto : muria.tribunnews.com

Dengan kata lain, Khittah adalah salah satu cara bagi umat Muslim untuk mencapai kesatuan, koordinasi, dan keberlanjutan dalam menjalani prinsip-prinsip agama Islam. Ini dapat digunakan dalam berbagai konteks untuk mencapai tujuan yang berbeda, baik dalam aspek politik, keagamaan, sosial, atau lainnya.

Khittah 1926 adalah sebuah dokumen penting dalam sejarah NU. Dokumen ini adalah sebuah pernyataan prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dasar bagi NU dalam menjalankan misinya. Khittah 1926 juga mencerminkan reaksi NU terhadap berbagai perubahan sosial dan politik yang terjadi pada masa itu.

Beberapa poin penting yang terkandung dalam Khittah 1926 dari NU :

Kedaulatan Islam. Khittah 1926 menegaskan kedaulatan agama Islam adalah hal yang paling penting bagi umat Islam. Dokumen ini menekankan pentingnya menjaga ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, sosial, dan politik.

Menentang Kebijakan Kolonialisme. Dokumen ini menyatakan NU menentang kebijakan kolonialisme yang diterapkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada saat itu. NU berkomitmen untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pengembangan Pendidikan Islam. Khittah 1926 juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan Islam yang berkualitas tinggi dan pengembangan ilmu pengetahuan di kalangan umat Islam.


Persatuan Umat Islam. Dokumen ini menekankan pentingnya persatuan umat Islam dan menolak perpecahan di antara mereka. NU berusaha mempersatukan umat Islam dalam semangat yang harmonis dan berusaha menciptakan keselarasan antara berbagai golongan dalam masyarakat.

Kerjasama dengan Pemerintah. Khittah 1926 juga mencatat NU bersedia bekerjasama dengan pemerintah yang sah demi kepentingan bersama dan pembangunan negara.

Yenny Wahid pewaris utama legacy Gus Dur

Yenny Wahid jelas mewarisi semua legacy almarhum ayahnya Abdurrahman Wahid, yang lebih dikenal sebagai Gus Dur, saat ia memimpin NU di zaman Orba Soeharto. Sepak terjang Yenny merujuk pada upaya ayahandanya untuk mengembalikan NU kepada semangat dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Khittah 1926. Khittah 1926 adalah dokumen penting dalam sejarah perpolitikan negeri ini, khususnya sejarah NU.

Dalam konteks ini Gus Dur mengingatkan anggota NU dan umat Islam secara umum akan nilai-nilai asal yang dipegang oleh NU sejak didirikan pada tahun 1926, termasuk nilai-nilai keislaman yang murni, penolakan terhadap kolonialisme, dan komitmen untuk pendidikan Islam yang berkualitas tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun