Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Polemik Royalti Musik Ahmad Dhani Vs Once Mekel dan Implikasinya terhadap Dunia Kreatif

26 April 2023   16:29 Diperbarui: 26 April 2023   16:42 2469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Achmad Dhani dan Once Mekel. Foto :  Nuvola Gloria, viva.co.id

Polemik Royalty Musik Achmad Dhani Vs Once Mekel dan Implikasinya Terhadap Dunia Kreatif

Percabangan seni itu banyak. Kita hanya tahu sedikit saja seperti seni musik, seni rupa (lukis, patung, instalasi dll), dan seni sastera khususnya puisi dan buku-buku novel dan roman. Selebihnya apabila diringkas dalam format modern adalah bidang seni rupa dan desain.

Di masa now segala sesuatu bisa jadi komoditas sejauh dihasilkan secara kreatif, terlebih dunia industri modern sekarang sudah ber-IT semakin canggih. Pendeknya, seni rupa, seni murni dan desain masa kini adalah dunia kreatif yang menjanjikan cuan berlimpah.

Para pembuat konten kreatif bisa waw hidupnya sejauh profesional dan pandai memanage hak ciptanya, misalnya perancang busana seperti Anne Avantie, Merdi Sihombing dll, pencipta lagu seperti Achmad Dhani, Chrisye dll, pencipta desain untuk sepatu Nike dan Adidas, pencipta desain komunikasi audio visual untuk berbagai advertensi modern sekarang nggak food and beverages, nggak perhotelan, nggak produk kreatif sebangsa arang dari tempurung kelapa dll. Sebaliknya, apabila para kreator ini tak terprotect, mereka bisa ngusruk ke comberan sejauh masa bodoh dan tak mau tahu dengan legal approach untuk melindungi karya ciptanya.

Gegeran Once Vs Achmad Dhani di jagat musik Indonesia bukanlah hal yang aneh. Mengapa? Masalah cuan dari karya cipta itu sendiri tentunya, apalagi kalau karya cipta itu ngehits, dan selalu saja enak di kuping sampai kapanpun. Yang disoal disini adalah royalti atau cuan atau imbalan yang harus mengalir tidak hanya kepada vokalis saja, tapi juga kepada penciptanya, termasuk kepada lembaga yang mengelolanya.

Once dan Dhani berselisih setidaknya sejak Pebruari lalu, ketika Dewa 19 menggelar konser tunggal di JIS, Jakarta. Dari urusan internal keduanya, isu ini jadi melebar secara nasional sampai-sampai dimediasi oleh Kemenkumham.

Polemik ini sangatlah bagus baik untuk membuka cakrawala komunitas seni itu sendiri maupun untuk publik luas. Meski ribut dan heboh dalam pemberitaan, Dhani dan Once akan tetap berkawan. Bagaimanapun, yang disoal hanyalah masalah bisnis tak kurang tak lebih.

Pada Selasa 18 April ybl, barisan musisi atau pencipta lagu yang tergabung dalam Wahana Musik Indonesia (WAMI) menyambangi Kemenkumham untuk berdiskusi dan meminta solusi atas kisruh soal royalti musik. Deretan musisi yang hadir saat itu al Ahmad Dhani, Piyu, Rika Roeslan, Badai, Dedi Chasmala, Posan Tobing, Pika Iskandar, Dee Lestari, Anji dan Once.

Sementara ini mereka mendapatkan solusi berupa Focus Group Discussion (FGD) khusus membahas royalti musik.

Masih banyak hal yang perlu diluruskan dalam pelaksanaan UU Hak Cipta No 28/2018, seperti tata laksana pemungutan royalty. Dalam forum FGD, saya pikir perlu diundang para stakeholder dan tentunya para pencipta lagu dan aneka kreator lainnya dalam format seni rupa dan desain. Dalam forum ini dapat dibahas pasal-pasal hukum yang masih terasa abu-abu pelaksanaannya dalam ekonomi kreatif sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun