Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

PBB dan Perlunya Badan Supra Nasional yang Baru

6 April 2023   17:03 Diperbarui: 11 April 2023   09:45 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PBB. (sumber: Alexandros Michailidis/Shutterstock.com via kompas.com) 

 Dinamika serupa terjadi dengan pandemi Covid-19. WHO secara efektif harus mengabaikan kemampuannya untuk mengritik kebijakan atau praktek China dalam rangka meneliti asal-usul Covid-19.

 Pada puncaknya krisis Ukraina sekarang, sudah banyak kepala negara asing yang mencoba menengahinya, DK PBB pun sudah berkalikali bersidang. Tak satu pun yang bisa mengatasinya. 

Yang terjadi adu kepentingan antara si besar malah semakin menjadi, sebagaimana boikot AS dan Barat terhadap perekonomian Rusia. Rusia yang semakin memperkuat BRICS dan semakin memperkuat duetnya dengan China.

Dengan ketiga tantangan tsb, ada ketegangan mendasar dimana unit penentu yi negara bangsa tampaknya menjadi penghalang ketimbang bagian dari solusi.

Jikapun badan supra nasional yang baru pengganti PBB yang sudah kelewat jadul dan kelewat banyak vested interest disitu dapat ditegakberdirikan katakanlah pasca krisis Ukraina, selama negara bangsa mengendalikan sarana kekuatan pemaksa yang paling utama, bagaimana kekuatan supra nasional yang serba baru itu akan memaksakan kehendaknya, ketika ia tidak memiliki kekuatan independen sendiri.

Point kuncinya disini adalah psikologi penguasa politik, dimana mereka lebih suka menyerahkan kendali kepada orang lain ketimbang dimintai pertanggungjawaban atas sesuatu yang tidak dapat mereka kendalikan.


Sulit dibayangkan entitas supra nasional yang baru itu akan diberi otoritas oleh para pemimpin politik. Satu hal yang bisa berubah adalah persepsi masyarakat tentang urgensi dari sejumlah ancaman.

Masalah perubahan iklim, bagaimanapun secara politis itu adalah jenis ancaman yang salah. Mengurangi ancaman membutuhkan banyak uang muka. Seringkali malah tidak dirasakan manfaatnya. 

Itu hanya dirasakan oleh seseorang di yurisdiksi lain atau oleh seorang yang belum memilih dan belum aktif alarmnya. Ada sedikit insentif untuk bergerak ke arah itu.

Yang perlu dilakukan adalah memikirkan skenario dimana seorang politisi bersedia mendelegasikan kekuasaan kepada orang lain. Seberapa buruk hal-hal yang harus terjadi sebelum seorang politisi bersedia menyerahkan kendali atas otoritas anggaran mereka, atau hal-hal lain yang membuat para pemimpin politik berpikir bahwa mereka bertanggungjawab untuk itu. 

Bagaimanapun sulitnya, tatanan baru dunia ke depan ini khususnya pasca krisis Ukraina, dunia sangat berkepentingan untuk menegakberdirikan badan supra nasional yang baru pengganti PBB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun