Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Kopi Asia Semakin Dinamis

27 September 2022   18:52 Diperbarui: 2 Oktober 2022   09:17 3241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Secangkir arabica di Bajawa Cafe, Depok Belanda. Foto: Parlin Pakpahan.

Pengetahuan masyarakat tentang kualitas kopi pun semakin meningkat. Pelanggan sering bertanya tentang profil rasa atau sumber kopi dari tiga benua, tentang Coffee Maker dan Coffee Brewer, termasuk penggiling kopi manual deari berbagai ukuran.

Pandemi Covid-19 telah memunculkan sejumlah besar Coffee Roastery dan kafe-kafe yang menjajakan kopi dengan cara zaman now. Masa lockdown telah membantu komunitas perkopian dimana pun untuk menyempurnakan kreasi mereka, meniru influencer Instagram dan memperoleh aroma dan cecapan lain demi dan untuk alasan kopi modern akan semakin merakyat.

Sebelumnya, produsen kopi di Jatim kebanyakan fokus pada ekspor, kata Febrian Eka dari Poenokawan Coffee Roastery di Joyoagung, Malang.

Melalui pemberdayaan komunitas petani kopi di Dampit, Kawi dan Arjuno dia mengatakan Jatim sekarang mengambil peran lebih aktif dalam membangun kualitas dan reputasi kopi lokal ntah itu robusta atau arabica.

Konsumen domestik menyukai kopi special seperti Robusta Dampit Malang dan Arabika Arjuno atau Ijen. Ini menciptakan nilai yang sangat tinggi bagi petani, demikian Febrian. Sekarang, para petani juga menyimpan kopi terbaik untuk mereka minum sendiri.

Febrian eka, the owner Poenokawan Coffee Roastery sedang meracik kopi. Foto: Parlin Pakpahan.
Febrian eka, the owner Poenokawan Coffee Roastery sedang meracik kopi. Foto: Parlin Pakpahan.

Arief Liberto Jacob the owner Jacob Koffie Huis di Depok Belanda menyukai kopi yang dialirkan dari saringan aluminium, atau yang menyembur keluar dari mesin espresso. 

Dia mencontohkan perubahan selera konsumen di Jacob Koffie Huis sekarang karena pengaruh Starbucks, yang menyebarkan minuman kopi berbasis espresso, seperti macchiatos.

Saya ingin menjelajah lebih jauh hingga ke Pangaribuan, Doloksanggul, Jambi dan Malang Jatim. Masalahnya saya suka kopi baru, kata Arief kepada saya suatu ketika di Depok Belanda. Arief belajar tentang setiap daerah yang dia kunjungi dengan mencoba kopinya.

Di Jacob Koffie Huis banyak permintaan Americano. Nah ini yang perlu dikasi tahu kepada pelanggan Bung Arief bahwa kopi Robusta Dampit yang kuat dan pahit itu mirip Americano ex Starbucks.

Indonesia adalah negara penghasil kopi terbesar kedua di Asia. Sebagaimana halnya Vietnam, industri kafe juga mendapatkan momentum di masa pandemi Covid-19 sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun