Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tenggelamnya Kapal Megabahari

27 Januari 2023   20:36 Diperbarui: 27 Januari 2023   20:50 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dhummmmm !!!!!! boooommzzzzrrrr!!!!!!... guncagan yang hebat itu akhirnya terjadi juga. Getaran itu dirasakan sampai ke sela-sela jari kapten Sulistyo yang menggenggam erat remote komandonya. Wajahnya berubah pucat pasi.

"Matikan mesin!" sang kapten kembali memberi perintah.

Tiga menit kemudian kapal berhenti. Kapten Sulistyo mengumpulkan beberapa kelasinya saat itu juga di ruang kapten. Mereka memenuhi ruang pertemuan itu dengan tergesa-gesa.

"Kita harusnya lebih sigap terhadap kehadiran pulau-pulau karang seperti itu. Apakah pulau itu tak nampak di radar?"

"Maaf pak, kehadiran atol itu sama sekali di luar perhitungan cermat kami. Perlu bapak ketahui bahwa lima menit yang lalu jaringan listrik di anjungan mati, tanpa ada yang tahu penyebab pastinya. Dan pada saat itu pula jalur pelayaran kapal ini telah berubah. Semua ini seakan merupakan suatu sabotase," ujar salah satu kelasi.

Kelasi lain pun ikut berujar: "Saya pun curiga bahwa kita telah disabotase,  karena ketika fasilitas tenaga listrik hidup lagi, kami terkejut bahwa kapal telah memasuki jalur pelayaran yang berbahaya. Kami terjebak di lautan dangkal tadi."

"Sudah periksa kerusakannya?" tanya kapten Sulistyo kembali menyelidik.

"Empat kompartemen dek dasar robek pak. Air sedang mengisi lambung kapal."

"Apakah kau sudah aktifkan pintu kedap air?"

"Sudah. Sampai saat ini tekanan stabil. Untuk sementara status kapal aman karena kita masih bisa terapung."

"Syukurlah. Tetapi kita harus menyelidiki apakah ada hal misterius yang terjadi dibalik insiden ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun