Mohon tunggu...
Lukman Darwis
Lukman Darwis Mohon Tunggu... Wiraswasta - masyarakat biasa yang suka informasi

Simpel, Selalu Berpikir Positif

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pemilu dan Sepak Bola

14 Februari 2019   16:11 Diperbarui: 14 Februari 2019   16:46 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mafia Sepak bola menjadi sorotan di sepak bola Indonesia akhir-akhir ini, pengaturan skor menjadi cara untuk memenangkan suatu tim dalam sebuah pertandingan.  Dalam Pemilu, pada dasarnya juga ada, modelnya adalah peserta pemilu memanfaatkan orang lain melakukan apapun demi mendapatkan suara. 

Orang ini umumnya bukan peserta pemilu, tidak masuk dalam struktur tim kampanye atau tim pemenang dan lihai mempengaruhi pemilih dan penyelenggara pemilu.  Orang-orang inilah yang saya sebut sebagai Mafia Pemilu. Mafia pemilu umunya mulai bermain pada tahapan kampanye sampai tahapan penetapan pemenang pemilu. 

Pada tahapan kampanye dan menjelang hari pemungutan suara mafia pemilu bergerak dengan mendekati pemilih dengan rayuan money politiknya demi mendapatkan suara pemilih.

Pada tahap penghitungan suara, mafia pemilu umumnya bergerak dengan mendekati penyelenggara pemilu khususnya penyelenggara yang bersifat ad hoc (PPK, PPS, KPPS, Panwascam, PPL dan pengawas TPS) untuk mendapatkan suara siluman dengan menawarkan imbalan sejumlah uang  yang cukup menggiurkan dibanding uang jasa sebagai penyelenggara pemilu ad hoc. 

Penyelenggara pemilu harus waspada terhadap mafia pemilu agar tidak terjebak dalam lingkarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun