Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kegalauan Simon Sembiring (6): Divestasi Freeport, Licin dan Penuh Liku

25 Februari 2019   19:32 Diperbarui: 25 Februari 2019   20:26 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Di sini, Freeport terkesan telah mematuhi kewajiban divestasinya. Namun yang terjadi sebenarnya adalah menjual lalu membeli kembali. Tunggu dulu, bukankah Indocopper baru menjual 49% sahamnya (kembali) ke FCX? Sisanya yang 50,48% bagaimana? Betul, tetapi pada Juli 1994, Bakrie Brothers kembali membeli saham Indocopper dari PT Bakrie Investindo. Ibarat kata, ini transaksi "jeruk makan jeruk" karena hanya berpindah saku di antara perusahaan Grup Bakrie.

Kemudian pada 1996, Bakrie kemudian menjual sisa sahamnya di Indocopper (50,48%) kepada PT Nusamba Mineral Industri, milik Bob Hasan. Lagi-lagi, Nusamba hanya cukup menyediakan dana sebagian kecil, sementara sisanya ditutupi oleh FCX, induk usaha Freeport. Singkat cerita, apalagi setelah badai Krismon 1998, saham Nusamba di Freeport akhirnya 100% diborong oleh FCX.

Alhasil, pada 2002, kewajiban divestasi 10% untuk "pihak nasional Indonesia" di atas kertas telah dipenuhi Freeport. Namun faktanya, saham 10% itu kembali dalam pelukan Freeport setelah mampir sebentar di tangan Bakrie dan Bob Hasan.

Licin kan?

Bersambung...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun