Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Syair Jack Marpaung yang Mengubah Tapanuli

30 November 2017   15:55 Diperbarui: 23 Mei 2018   00:19 2910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi di Bandara Silangit (Kompas.com)

na nigoaran i peta kemiskinan i

(Setelah sukses dan kaya, kau jadi lupa kampung halamanmu, yang dikenal dengan Peta Kemiskinan)    

Kehidupan masyarakat Tapanuli, yang saat itu masih mencakup wilayah sangat luas memang sangat memprihatinkan. Entah kenapa, sektor pertanian sebagai komoditas utama penghasilan kurang mendapat perhatian. Begitu pula dengan pariwisata yang meski mempunyai Danau Toba, ternyata tak mampu mendatangkan kesejahteraan bagi penduduk di sekitarnya.

Maka jalan satu-satunya untuk mengubah kehidupan itu adalah dengan cara merantau ke tanah orang. Itulah awal diaspora orang Batak yang kini menyebar ke seluruh Nusantara bahkan mancanegara. Semuanya berasal dari keprihatinan di kampung halaman.

Kisah itu diceritakan dalam penggalan lirik berikut ini:

Borhat ho amang

tu bariba uju i

hutaruhon ho mardongan tangiangki

pola do targardis hauma pauseang i

suda do i sude lao pasikkolahon ho

(Dengan doa kau berangkat untuk merantau, sawah warisan dari pihak ibu pun habis terjual untuk biaya sekolahmu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun