Mohon tunggu...
Pardamean Silalahi
Pardamean Silalahi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hoby catur, baca buku, dan lari

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sportivitas Harus Terus Digalakkan pada Sebuah Kompetisi Olahraga

18 April 2024   02:00 Diperbarui: 18 April 2024   02:24 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dunia olahraga pastinya sangat ramai saat ini, banyak kompetisi olahraga yang sedang melangsungkan kompetisi guna mencari yang tebaik. Untuk itu para penikmat olahraga, yang saat ini mengelu-elukan kemenangan pada sebuah tim ataupun kandidat yang bermain dalam mewakili kompetisi tersebut sangatlah riuh menggema, bahkan jauh-jauh hari sudah mempersiapkan diri untuk secara keseluruhan mendukung hal itu. 

Sejauh ini yang sedang berlangsung, kita katakan saja ditingkat nasional ada sebuah pekan olahraga wilayah, yang akan mempersiapkan kejenjang pekan olahraga nasional (PON Aceh-Sumut). Jika dinasional ada, ditingkat internasioal juga ada. 

Sejauh mata ini memandang, info yang selalu kita dengar bahwa cabang olahraga dimainkan secara khusus, misal cabor panahan, cabor menembak, cabor panjat tebing, cabor selancar, cabor senam, dll di langsungkan secara terpisah guna mendapatkan hasil yang terbaik untuk menuju olimpiade. 

Kebetulan kita sudah sebut bahwa olahraga itu, Indonesia sudah lolos dan berhak untuk mewakili bangsa kita tercinta di Olimpiade Paris 2024. Suatu prestasi yang mengagumkan bukan? " bangga jadi orang Indonesia". 

Kompetisi olahraga harus dinikmati dengan sukacita, jangan sampai hal-hal yang sudah kita tanamkan dengan baik di diri kita jadi terlupakan hanya untuk menambah prestasi. "Jangan terlalu fokus pada hasil, percaya pada proses"- mister X, jika kita hanya berfokus pada hasil kita akan kerap gelisah dan kadang kala kita hanya memikirkan ego dan keinginan hanya untuk menang. 

Jadi kerap kali aksi kecurangan kita halalkan guna memiliki sebuah gengsi guna dilabeli si sang juara. " Tetaplah menjaga kejujuran"- mister X, jika berkaca diwaktu yang lalu pasti kita masih mengingat bahwa timnas sepak bola indonesia pernah dicurangi pada piala AFF kompetisi sepak bola bergengsi diwilayah Asia Tenggara, yang dimana waktu itu juga kita dicurangi oleh malaysia. 

Dan di piala AFC u 23 yang berlangsung pada 15/4 yang lalu, bangsa Indonesia mengecap tegas prilaku buruk seluruh oficial AFC U 23 dan tim panitia karena telah membiarkan kecurangan yang besar-besaran  terjadi sangat jelas dan mengandung proporsi pengaturan yang dipimpin pada wasit Nasrulloh Kabirov telah merugikan timnas sepakbola u 23 Indonesia. "Tolak proporsi pengaturan dan mafia bola"

Untuk itu sebagai  bangsa yang besar mestinya kita merasa bangga, karena kita telah membuktikan bahwa indonesia bisa menunjukan yang terbaik dan menjunjung nilai sportivitas. 

Jika kita merasa besar, pastinya kita harus  berlapang dada bahwa kita harus pulih dari kekecewaan yang pernah menimpa kita di diwaktu yang lalu. Biarlah hal baik melimpahi niat baik kita seraya berdoa bahwa kita telah menunjukkan bahwa kita memiliki potensi untuk juara, sehingga banyak dari bangsa luar yang ingin mengalahkan kita.

Dari pada kekecewaan terus menghampiri kita, harapannya kita terus belajar dari masalalu dan membangun intensitas keseriusan dalam memperbaiki kesalahan dan kekalahan kemarin, sebab bangsa inipun belajar dari masalalunya. " Jangan sekali-sekali melupakan sejarah" -Bung Karno. Bangga jadi orang Indonesia, bangga mengikuti budaya santun dan berlapang dada, dan bangga jadi salah satu pendukung Indonesia baik dibidang apapun. 

Pardamean Silalahi

ig: pardameansilalahii

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun