Mohon tunggu...
Parassae
Parassae Mohon Tunggu... Freelancer - Berakadlah dengan Allah

Hanya wanita lemah yang mengemas kekuatan dengan diam dan sabar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suatu Senja di Pulau Harapan

12 April 2022   20:56 Diperbarui: 12 April 2022   21:02 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selalu seindah itu,
Manakala jingga merona di angkasaMu,
Tetap seindah itu,
Ketika harapan masih bertengger mesra dalam setiap pijak kakiku.

Disini aku menantang sepi,
Mengapa ia datang di tengah deru ombak yang tengah riuh menepi,
Disini aku menata hati,
Mengapa ia gusar merasakan indah ciptaanNya Sang Sejati.

Di langitNya ada biru,
Di bawahnya hamparan laut berwarna senada.
Andai Ia tumpah ruahkan segala isinya,
Apa jadinya aku dan hidupku...

Sejenak menjeda dari palung putus asa,
Disini tak kutemukan lagi renjana,
Sekian lama ku habiskan waktu melewatinya,
Tak pernah ada gejolak semerdu ini meronta.

"Maha Sempurna Ia ciptakan semesta,
Hingga aku yang sekecil ini pun tak luput dari penjagaanNya.
Meski aku berlumurah aib dan terlalu rapuh mengiba.
Tak sekejapun pandangan dipalingkanNya."

Pulau Harapan, 12 Maret 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun