Mohon tunggu...
Muhammad Ikhsan
Muhammad Ikhsan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lahir di Sinjai, remaja di Makassar, diospek di Bogor, [.....] di Jepang. Mahasiswa Ilmu Komputer di Institut Pertanian Bogor, tertarik dengan isu-isu sospol. Blogger kurang konsisten di http://pararang.com. #KnowledgeSeeker

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKS Bikin Ribut Lagi

23 Maret 2014   12:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:36 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ehhh belum selesai loh, tadikan di atas sana, ke atas dikit lagi!! Saya sempat bilang kalo saya juga menggunakan beberapa aplikasi online untuk mencari asal keributan #SayaPilihPKS. Berikut beberapa datanya,

[caption id="attachment_316649" align="aligncenter" width="620" caption="Statistik kicauan #SayaPilihPKS dari hastags.org"]

13955262561635296668
13955262561635296668
[/caption]

Ada yang bisa ngebaca kurva di atas? Saya juga agak sulitsih mendeskripsikan maksud kurvanya. Sekedar tau kalo kurva itu menunjukkan estimasi jumlah kicauan setiap jam yang didalamnya terdapat tagar #SayaPilihPKS mencapai jumlah tertingginya pada pukul 10.00 waktu Chicago (Silah konversi sendiri ke waktu zona Indonesia) dengan jumlah 6.800 kicauan dari sampel yang merupakan 1% dari keseluruhan kicauan, yah jumlah rilnya tinggal dikalilipatkan dengan 100. Bener tak? CMIIW. Untuk angka 1% sampelnya sendiri saya tidak bisa ngejelasin gimana metode samplingnya tuh sistem, yah lebih tepatnya sih kurang ngeh. Tapi kalo mau dicerna semampu saya dari keterangan di web hastags[dot]org, 1% itu merupakan sampel kicauan yang diambil dari keseluruhan kicauan di twitter selama 24 jam terakhir. Gambar selanjutnya,

[caption id="attachment_316650" align="aligncenter" width="596" caption="a. lima besar akun terproduktif menggunakan tagar #SayaPilihPKS, b. lima besar akun paling berpengaruh dengan tagar #SayaPilihPKS"]

13955265641941287031
13955265641941287031
[/caption]

Gambar a merupakan hasil dari pencarian saya di twazzup.com yang menunjukan lima besar akun terproduktif menggunakan tagar #SayaPilihPKS. Mungkin produktif dalam hal jumlah kicauan yang mengandung tagar tertentu. Mungkin loh ya. CMIIW!!. Lalu gambar b merupakan data dari hastags.org yang menunjukan lima besar akun paling berpengaruh yang didalam kicauannya terdapat tagar #SayaPilihPKS. Digambarada satu akun yang sengaja saya sensor karena dari beberapa kicauan memang mengandung tagar #SayaPilihPKS namun tidak relevan. Singkatnya, akun yang saya sensor itu kemungkinan besar adalah robot.

[caption id="attachment_316651" align="aligncenter" width="536" caption="sumber dari trendsmap.com"]

13955272181625382881
13955272181625382881
[/caption]


Gambar terakhir ini menunjukan sebaran geografis kicauan dengan tagar #SayaPilihPKS. Saya sendiri tidak dapat memastikan ini tepat 100%, karena bisa saja didalamnya juga terdapat kicauan yang menagndung tagar #SayaPilihPKS namun tidak relevan, misalnya kicauan akun robot. Namun yang pasti dari gambar tersebut, #SayaPilihPKS nya didominasi pengguna twitter di Indonesia. Yang terakhir ini saya bisa jamin 100%.

Oh yah, kenapa saya beri judul "PKS Bikin Ribut Lagi"? Tak lebih dan tak kurang karena memang selain Jokowi, cuma PKS yang sering bikin ribut di linimasa saya. Termasuk baru-baru ini PKS bikin ribut melalui salah satu menterinya yang "salah pencet" nge-follow akun porno di twitter. Bedanya, kalo tagar #SayaPilihPKS ini yang ribut adalah akun-akun berafiliasi PKS maka insiden atau katanya ketidaksengajaan "salah pencet" waktu itu yang ribut adalah akun-akun yang cenderung tidak suka dengan PKS.

Semoga bermanfaat. Salam tangan kanan!! :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun