Mohon tunggu...
Paramesthi Iswari
Paramesthi Iswari Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Ganjel Rel, Roti Jadul yang Menolak Terlupakan

6 April 2025   10:17 Diperbarui: 6 April 2025   20:58 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roti ganjel rel kekinian. Foto: dokpri. 

Mengutip tasteatlas.com, situs yang membahas kuliner dari berbagai negara di dunia, disebutkan bahwa ontbijtkoek telah ada di Belanda sejak abad ke-16. Ia dideskripsikan sebagai kue yang dimakan untuk sarapan (ontbijt = sarapan, koek = kue).

Penggunaan rempah-rempah yang diperoleh dari perdagangan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) membuat onbijtkoek sebagai kue dengan cita rasa unik dan berkelas di tengah khazanah kuliner eropa yang cenderung hambar. 

Resep asli ontbijtkoek ala Belanda terdiri dari campuran tepung gandum hitam, lelehan gula kelapa, serta bumbu rempah seperti cengkeh, kayu manis, jahe, dan pala. Adonan yang sudah diolah hingga kalis, lalu dipanggang.

Kreativitas pribumi yang miskin mengganti bahan gandum dalam roti yang biasa disantap para noni dan meneer Belanda itu dengan tepung singkong kering atau gaplek. Hal inilah yang menyebabkan roti tidak mengembang dan menjadi bantat, sehingga disebut ganjel rel.

Mitos dan Tradisi

Di Kota Semarang, ganjel rel adalah panganan khas yang tak dapat dilepas dalam tradisi menyambut datangnya bulan Ramadan. Roti ini banyak dibagikan dan dijual selama dugderan, tradisi yang digelar seminggu menjelang Ramadan. 

Dugderan yang berasal dari kata “dug” yang merupakan onomatope dari suara bedug menjelang Maghrib dan kata “der” yang menirukan suara letusan mercon.

Selain sebagai sarana dakwah Islam, tradisi Dugderan di masa lalu dihelat untuk menyeragamkan awal bulan Ramadan bagi warga Semarang.

Dugderan ditandai dengan arak-arakan “warak ngendog” yang merupakan mahkluk mitologi simbol keragaman dan kerukunan etnis di Semarang, khususnya Tionghoa, Arab dan Jawa.

Secara filosofis, menyantap roti ganjel rel di awal Ramadan menjadi simbolisasi akan harapan bebas dari ganjalan, gangguan atau hambatan dalam menjalankan ibadah puasa. 

Bila disantap saat berbuka, ganjel rel cepat meredakan rasa lapar dan memulihkan energi tanpa memicu kenaikan gula darah secara drastis. Sedangkan bila disantap saat sahur roti ini memberikan rasa kenyang yang awet. Tentu saja itu bila ganjel relnya orisinil dari tepung singkong.

Salah Satu Roti Terbaik Menurut CNN

Dalam peringatan “Hari Roti Sedunia” pada tahun 2019, Cable News Network (CNN), sebuah media asal Amerika Serikat mengeluarkan daftar 50 roti terbaik sedunia. Ganjel rel, atau dikenal juga dengan sebutan roti gambang, menjadi salah satu diantaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun