Mohon tunggu...
Santy Novaria
Santy Novaria Mohon Tunggu... -

Seorang Muda. Penikmat Fiksi. Tukang kritik yang bukan penulis. Anda tidak harus jadi koki handal untuk sekedar merasai mana masakan enak, mana yang kurang garam.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pelangi Rasa dari Kaki Waktu yang Disulam Dua Belas

23 Agustus 2011   06:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:32 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama-tama saya sangat bersyukur atas hadiah dari seorang teman atas Antologi Puisi 'Kaki Waktu' yang saya terima minggu kemarin. Jelas saya senang. Lalu apa yang saya rasakan setelah membaca buku tadi? Entahlah. Yang pasti ada semacam kepuasan dalam beberapa puisi yang mewakili perasaan saya di dalamnya.

Antologi Kaki Waktu yang memuat delapan puluh empat karya pilihan dari dua belas penulis muda Makassar yang kesemuanya perempuan, serupa bentuk pengeksistensian diri yang tenggelam di tengah nama-nama besar penyair lelaki yang mendominasi di negeri ini.

Andi Tenriola, Dalasari Pera, Darmawati Majid, Dhida Alwi, Eka Fitriani, Handayani Utamy, Inayah Mangkulla, Madia Gaddafi (Nuri Nura), Mariati Atkah, Meike Lusye Karolus, Rahiwati Sanusi, Reni Purnama.

Mereka, kedua belas perempuan di atas, hadir dengan beragam 'rasa' yang mereka wakili di tiap-tiap puisi yang mereka tawarkan. Mereka mengungkapkan rasa dengan cara sederhana yang mudah dipahami. Simpel, tidak bertele-tele, dan sangat 'sopan' bahkan dalam melakukan kritik terhadap keadaan yang telah porak-poranda sekalipun.

****

"Kalau aku pulang

Kau aka kujumpai di awal senja

Dan menceritakan semuanya

.......

Tapi bagaimana jika aku tidak pulang?

Apakah kau masih mau menunggu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun