Mohon tunggu...
Djho Izmail
Djho Izmail Mohon Tunggu... Pejalan kaki yang lambat

Bercerita dari Kampung Bermukim Maya di: https://pangeranrajawawo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis Kecil Itu

4 Agustus 2025   11:05 Diperbarui: 4 Agustus 2025   11:05 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dibuat dengan Chat Gpt

Di bawah atap yang berdesir angin
sebuah wajah kecil menatap pagi
Matanya dua bulan sabit
memantulkan tanya dan janji

Di balik dinding papan tua
ia berdiri dalam diam yang bercerita
tentang rumah sederhana dan aroma tanah
tentang masa kecil yang tak pernah lelah

Bajunya lusuh, tapi senyumnya tak luntur
seperti embun yang tak gentar mentari
Ada kekuatan dalam tiap helai rambut kusutnya
seperti semesta menyusun ulang puisi

Si kecil di bawah langit biru itu
tak tahu bahwa ia puisi yang hidup
Langkahnya adalah bait-bait yang belum ditulis
tangannya menyentuh waktu yang lembut

Wahai dunia, lihatlah padanya sejenak saja
anak kampung yang menyimpan cahaya
Dalam tatapannya, aku melihat harapan
seluas ladang, sedalam lautan

Dan bila kelak ia berjalan di jalan yang jauh
ingatlah: ia tumbuh dari rumah papan
dengan cinta yang diam-diam tumbuh
di antara anyaman waktu dan papan berlubang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun