Mohon tunggu...
Ari Pangarso
Ari Pangarso Mohon Tunggu... Freelancer - Wirausaha

"Menulislah jika ingin menciptakan sejarah mu sendiri"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gubernur dan Walikota Lomba Mewarnai

6 Juni 2020   15:00 Diperbarui: 6 Juni 2020   14:54 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Untuk anak anak Tk dan SD kelas 1,2,3 lomba mewarnai tidaklah asing, bahkan hampir setiap tujuh belasan ada lomba mewarnai di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya. Hari itu adalah hari yang mereka tunggu tunggu datangnya. 

Hal lain terjadi dalam kurun beberapa waktu terakhir ini. Mungkin Corona lah dalam hal ini menjadi "panitia" penyelenggaraan lomba mewarnai. Apresiasi saya tujukan kepada pihak penyelenggara,dalam hal ini Corona yang sangat out of the box dalam pemilihan objek yang dijadikan tema lomba mewarnai ini. Bersama kita ketahui objek tersebut adalah kota Surabaya yang notabene adalah kota yang sangat beraneka ragam suku dan agama penduduknya. Pun juga dalam 'aturan main' peserta lombanya sangatlah lain dari lomba lomba sebelumnya,pada acara yang dihelat ini peserta lomba cuma ada dua peserta yakni Gubernur dan Walikota. Unik bukan? Mungkin sampeyan semuanya setuju dengan pendapat saya. 

Corona bukan saja merubah tatanan kehidupan,ekonomi dan politik. Tapi juga menjadi ajang unjuk gigi para pemangku kepentingan untuk memamerkan "body seksi"nya. Semua bergerak serentak menangani wabah ini lagi lagi dengan dalih kepentingan dan keselamatan rakyat. 

Hal berbeda dialami oleh Gubernur Jatim dan Walikota Surabaya yang malah asyik mengikuti lomba mewarnai. Di pihak Gubernur agaknya lebih suka mewarnai Kota Surabaya dengan warna hitam pekat. Entah apa alasannya memilih warna itu,karena setahu saya Surabaya itu dikenal dengan warna hijau dan "bajul"nya seperti logo Persebaya. 

Tak kalah mengherankan, Walikota Surabaya yang harusnya lebih tau apa warna yang cocok atau warna yang lebih khas untuk Kotanya malah 'nyeleweng' pewarnaannya. Beliau lebih suka Surabaya berwarna Merah tua. Sungguh kejadian yang sangat luar biasa bagi saya, apalagi bagi warga Surabaya.

Silang sengkarut perebutan warna yang cocok ini sempat menimbulkan kegaduhan di jagad Maya. Pada laman info grafis terkait Corona pemprov Jatim memilih warnanya Bu Gubernur,tapi tak lama warna itu berubah jadi warnanya Bu Walkot. Waahhh hebat bukan? 

Corona sangat tidak sia sia bagi saya. Kita bisa melihat dengan nyata bahwa keunikan wanita itu nyata adanya bukan hanya di story Instagram. Dalam penanganan Corona pun mereka menunjukkan keunikannya. 

Saya cuma usul kepada beliau berdua:

Bu Gub, menurut saya lebih cocok warna hijau tua,walaupun agak berbeda dengan warna Persebaya warna itu sangat khas dengan Ibu.

Bu Walkot, lebih mantap jika warnanya Merah membara. Bukannya ngejek Surabaya redzone. Tapi merah membara sangatlah cocok dan khas bagi ibu walkot sendiri. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun