Timothy menyebut bahwa investasi ke edukasi dan skill pribadi adalah jalan tercepat menuju kemerdekaan finansial. Sebelum kamu taruh uang di saham, crypto, emas, atau properti taruh dulu waktu dan tenaga buat belajar.
Dia percaya bahwa semakin banyak kamu tahu, semakin besar peluang kamu untuk tahu di mana jalan tercepat menuju sukses.
Salah satu bagian paling kontroversial dari videonya adalah saat Timothy menyentil soal generasi muda yang mudah menyerah dengan alasan burn out atau mental health. Dia menyayangkan bagaimana sebagian orang pakai alasan mental health untuk menghindari tanggung jawab.
"Kerja baru 4 hari udah burn out. Lu belum kena bom kayak tentara di medan perang," katanya. Bukan berarti dia gak peduli soal kesehatan mental, tapi menurutnya, banyak orang pakai itu buat kabur dari kerja keras.
Timothy percaya bahwa setiap orang pasti punya satu bus yang lewat dalam hidup mereka. Kesempatan itu mungkin dalam bentuk peluang bisnis, teknologi baru, komunitas, atau mentor.
Yang bikin beda antara orang sukses dan gagal adalah:
- Siapa yang ngeliat bus itu?
- Siapa yang berani lompat ke dalamnya?
- Dan siapa yang nyetir busnya sendiri?
Timothy menyemangati anak muda untuk tidak bangga hidup pas-pasan. Menurutnya, orang yang nyinyir sama anak muda yang pamer pencapaian sebenarnya cuma iri.
Karena hidup itu bukan soal "cukup", tapi soal potensi yang kita wujudkan.
Sukses muda itu bukan cuma buat orang yang punya warisan. Bukan cuma buat orang yang kuliah di luar negeri. Bukan juga soal hoki.
Kalau kamu berani percaya, berani marah sama diri sendiri, dan berani kerja keras dengan arah yang jelas kamu bisa sukses sebelum umur 30.
Timothy udah buktiin, sekarang giliran kamu.