Mohon tunggu...
pandu briantisno
pandu briantisno Mohon Tunggu... Tentara - Kasubsi Verifikasi Akun Mabesal Diskual

Hobi olahraga Golf, Bulutangkis dan suka googling semua artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mekanisme Pelaksanakan Anggaran atas Pekerjaan yang Belum Diselesaikan pada Akhir Tahun Anggaran

2 November 2023   13:09 Diperbarui: 2 November 2023   13:14 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada akhir tahun anggaran 2023 ini, untuk menjaga prinsip pembayaran setelah barang/jasa diterima serta mendukung optimalisasi dan efektivitas pelaksanaan anggaran atas pekerjaan yang belum diselesaikan pada akhir tahun anggaran.    Kementerian Keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109 Tahun 2023 tentang Mekanisme Pelaksanakan Anggaran atas Pekerjaan yang Belum Diselesaikan pada Akhir Tahun Anggaran, membuat mekanisme rekening tampung/escrow untuk memindahkan dana dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke dalam Rekening di Bank Indonesia yang kemudian dikenal dengan istilah Rekening Penampungan Akhir Tahun Anggaran (RPATA). Berdasarkan Peraturan DJPB nomor Per-10/PB/2023 mengenai Langkah-Langkah Akhir Tahun, dinyatakan bahwa RPATA digunakan untuk mewadahi pembayaran kontraktual (termasuk swakelola) dan non kontraktual darurat bencana BAST tertanggal 21 s.d. 31 Desember 2023. Terdapat perbedaan signifikan terhadap perlakuan yang dilakukan pada akhir tahun anggaran yang lalu. Tidak ada lagi mekanisme jaminan pembayaran akhir tahun (bank garansi) seperti yang diterapkan di akhir tahun anggaran 2022. Mekanisme bank garansi meskipun sudah dilaksanakan cukup lama dan telah dilakukan berbagai penyempurnaan namun  belum dapat menghilangkan risiko keterlambatan pencairan atau bahkan tidak dapat dicairkan bank garansinya (hilang/berkurangnya uang negara). Oleh karena itu Kemkeu mencoba untuk membuat inovasi dengan mengembangkan sistem carry forward (rekening escrow) yang telah diterapkan saat ini di Lingkungan Kemhan dan TNI, dengan menerapkan RPATA dengan penyesuaian dan penyempurnaan.

A. Mekanisme RPATA 

Dalam prosesnya, ada 3 mekanisme yang harus dilalui oleh Satker untuk mengimplementasikan RPATA:

1. Mekanisme Penampungan. Mekanisme penampungan adalah proses pemindahan dana dari RKUN ke dalam RPATA. Sebelum proses SPM, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membuat SPP Penampungan sebesar:

  • Sisa pekerjaan yang belum diselesaikan; atau
  • Perkiraan pekerjaan yang akan diselesaikan sampai dengan 31 Desember, diajukan termasuk nilai pekerjaan pemeliharaan.

PPK mengajukan SPP Penampungan dengan lampiran persyaratan sebagai berikut:

  • Dokumen Kontrak;
  • Kartu pengawasan pembayaran;
  • BAPP; dan 
  • SPTJM atas pengajuan pembayaran melalui RPATA.                                                                                                                                                                

Atas dasar SPP penampungan dari PPK diatas PPSPM melakukan pengujian terhadap dokumen pendukung SPP Penampungan, kebenaran perhitungan, ketepatan penggunaan kode BAS dll. Kemudian operator PPSPM menyampaikan SPM penampungan kepada KPPN dengan dilampiri:

  • Fotokopi BAPP; dan
  • SPTJM atas pengajuan pembayaran RPATA.

Pengajuan SPM Penampungan Tmt 14 s.d. 21 Desember 2023. KPPN kemudian menerbitkan SP2D-Penampungan. Dir PKN melakukan pemindahbukuan dari RKUN ke dalam RPATA.

2. Mekanisme Pembayaran. Mekanisme pembayaran adalah mekanisme pemindahbukuan dari RPATA kepada rekening penyedia. Pembayaran dilakukan sesuai hak berdasarkan prestasi pekerjaan. Pembayaran dilakukan dengan kriteria:

  • Pekerjaan telah selesai 100%;
  • Masa Kontrak telah Berakhir; dan
  • Batas waktu pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan telah berakhir.                                                                                                      

Sebelum proses penyampaian SPM Pembayaran kepada KPPN, PPK terlebih dulu menyampaikan SPP kepada PPSPM dengan lampiran sebagai berikut;

  • Dokumen kontrak;
  • Nama dan no rek penyedia;
  • BAST;
  • Berita Acara Pembayaran;
  •  Kuitansi Pembayaran;
  • Kartu pengawasan pembayaran;
  • Asli jaminan pemeliharaan; dan
  • SPTJM.

PPSPM melakukan pengujian atas penyampaian SPP dari PPK. Kemudian menerbitkan SPM pembayaran untuk memindahkan dana dari RPATA ke Rekening Penyedia. Pengajuan SPM Pembayaran paling cepat 1 hari kerja setelah terbitnya SP2D Penampungan dan paling lambat 5 hari kerja setelah BAST/BAPP. Dengan lampiran sebagai berikut:

  • FC BAST;
  • FC Jamhar yang telah disahkan PPK jika pekerjaan mensyaratkan pemeliharaan; dan
  • SPTJM atas pembayaran dana kepda rekening penyedia.

Berdasarkan SPM Pembayaran, KPPN menerbitkan Surat Persetujuan Pembayaran Tagihan (SPPT) kepada Dir PKN. Dir PKN melakukan Payment Proses Request (PPR) sebagai dasar penerbitan SP2D. Setelah terbit SP2D Pembayaran, Dir PKN melakukan penyediaan/dropping dana  dari RKUN kepada Rekening Pengeluaran Khusus BUN Pusat (RPKBUNP). Bank operasional melakukan  penyaluran dana dari RPKBUNP ke rekening penyedia. Paling lama 3 hari sejak SP2D terbit Dir PKN selaku kuasa BUN Pusat melakukan replenisment dari RPATA ke RKUN.

3. Mekanisme Penihilan. Mekanisme penihilan ini diajukan apabila terdapat pekerjaan yang tidak dapat terselesaikan (wanprestasi) namun dana telah masuk/ditampung ke dalam RPATA. PPK mengajukan SPP Penihilan dengan dilampiri dokumen:

  • Dokumen kontrak;
  • Surat pernyataan wanprestasi;
  • Kartu pengawasan pembayaran.                                                                                                                                                                                                   Atas dasar SPP Penihilan, PPSPM menerbitkan SPM Penihilan. SPM Penihilan untuk mengembalikan kembali dana dari RPATA ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN). Pengajuan SPM paling lambat 5 hari kerja setelah masa kontrak berakhir serta batas waktu pemberian kesempatan berakhir. Dengan dilampiri:
  • FC BAPP; dan
  • Surat pernyatan wanprestasi.

B.Pekerjaan tidak Selesai dan Diberikan Kesempatan ke Tahun Berikutnya.                                                                                                               Dalam PMK 109 Tahun 2023 diatur tentang pemberian kesempatan terhadap pekerjaan yang tidak dapat terselesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran (31 Desember 2023). Pemberian kesempatan adalah 90 hari kalender ke tahun berikutnya. Tidak semua pekerjaan dapat diberikan kesempatan tambahan waktu 90 hari kalender ini. Adapun syarat--syarat yang harus dipenuhi untuk masuk dalam kriteria pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan adalah antara lain :

  • Merupakan kategori pekerjaan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN);
  • Tidak termasuk ke dalam pengadaan alutsista TNI, pinjaman,  hibah dan SBSN;
  • Kontrak pengadaan ditandatangani paling lambat 30 November 2023;
  • Khusus untuk pekerjaan konstruksi telah mencapai prestasi minimum 50% di tanggal 31 Desember; dan
  • Berlaku untuk kontrak tahunan atau tahun terakhir kontrak tahun jamak.

Sisa pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran berkenaan dapat diberikan kesempatan untuk dilanjutkan penyelesaiannya ke tahun anggaran berikutnya setelah PPK  melaksanakan penelitian bahwa penyedia sanggup untuk menyelesaikan pekerjaan setelah diberi kesempatan 90 hari kalender sejak masa berakhir kontrak. Penyedia harus sanggup untuk menyelesaikan pekerjaan dengan syarat:

  • Membuat surat pernyataan kesanggupan penyelesaian pekerjaan dengan ketentuan 90 hari kalender sejak berakhirnya kontrak diatas kertas bermaterai cukup;
  • Pernyataan kesediaan dari penyedia untuk dikenakan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan.

KPA dapat memberikan persetujuan pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan dengan terlbih dahulu berkoordinasi dengan APIP. Dalam hal KPA telah memberikan persetujuan perpanjangan, PPK segera melakukan adendum kontrak sebelum masa kontrak berakhir. Adendum kontrak harus memenuhi syarat:

  • mencantumkan jangka waktu pemberian kesempatan penyelesaian sisa pekerjaan;
  • pengenaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan;
  • tidak boleh mengubah volume dan nilai Kontrak;
  • memperpanjang masa berlaku jaminan pelaksanaan sampai dengan batas pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan; dan
  • tidak boleh menambah jangka waktu/masa pelaksanaan pekerjaan.                                                                                                                   

Satker menyampaikan adendum kontrak dengan melampirkan surat pernyataan kesanggupan penyelesaian pekerjaan, pengenaan denda keterlambatan dan BAPP per tanggal 31 Desember tahun anggaran berkenaan ke KPPN, paling lama 5 hari kerja setelah batas akhir Kontrak.

C. Kesimpulan

Mekanisme pelaksanaan anggaran akhir tahun 2023 ini dikenal adanya istilah Rekening Tampung (RPATA ) yang berfungsi:                                                                                               

  • Menampung dana atas pekerjaan yang dapat terselesaikan 100 % sampai dengan akhir tahun anggaran (31 Desember 2023);
  • Menampung dana atas pekerjaan yang tidak dapat terselesaikan 100% sampai dengan akhir tahun anggaran dengan pemberian kesempatan perpanjangan penyelesaian pekerjaan selama 90 hari kalender ke tahun berikutnya, dengan syarat tertentu; dan
  • Tidak dapat digunakan untuk menampung dana atas pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran (wanprestasi) dan tidak mendapat kesempatan perpanjangan penyelesain pekerjaan.  Apabila ada pekerjaan yang wanprestasi namun telah tertampung di RPATA, maka harus disetor atau dinihilkan ke Rekening KUN.

Manfaat yang diperoleh dari implementasi mekanisme pembayaran melalui RPATA adalah antara lain sebagai berikut:

  • Menjaga prinsip pengeluaran negara, pembayaran dilakukan setelah barang/jasa diterima;
  • Mengurangi resiko kerugian negara akibat bank garansi gagal dicairkan akibat bank garansi palsu, terlambat diklaim;
  • Menghindari keterburuburuan dalam proses penyediaan barang/jasa, sehingga diharapkan barang/jasa yang dihasilkan lebih berkualitas;
  • Menghindari keterburuburuan dalam proses serah terima, sehingga SOP serah terima barang/jasa dapat dilakukan dengan baik;
  • Penyedia barang/jasa terbebaskan dari beban pembuatan bank garansi berupa kewajiban pembayaran fee/penyediaan jaminan (collateral)/pembayaran premi; dan
  • Satker dapat menghemat waktu dan tenaga untuk mengonfirmasi keaslian/keabsahan dan menatausahakan bank garansi

Sumber Referensi:

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109 Tahun 2023 tentang Mekanisme Pelaksanakan Anggaran atas Pekerjaan yang Belum Diselesaikan Pada Akhir Tahun Anggaran; dan

2. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor Per-10/PB/2023 tentang  Langkah-Langkah dalam Menghadapi Akhir Tahun Anggaran 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun