Mohon tunggu...
Lingga Wastu
Lingga Wastu Mohon Tunggu... -

Ladang Aksara Yang Jarang Gagal Panen.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gerhana Matahari dan Nasib Sebuah Kota

9 Maret 2016   12:48 Diperbarui: 9 Maret 2016   21:55 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Jaman dulu membatalkan janji itu tidak semudah sekarang, yang bisa dibatalkan lewat chat atau SMS.

2. Jaman dulu pendekatan dengan orang yang kita suka itu hanya bisa terjadi di waktu tertentu saja, sekarang kita lebih mudah mengaksesnya lewat aplikasi chat.

3. Jaman dulu perkenalan dengan orang baru itu membutuhkan keberanian, tapi sekarang kita dimanjakan oleh aplikasi sosial media, matchmaking, dan online dating.

Ya begitulah kehidupan, terus berevolusi. Asal jangan sampai kita kehilangan sentuhan-sentuhan personal sesama manusia, bukan sesama layar sentuh.

Antara Pevita dan Laskar Pelangi

Kalau saya disuruh memilih mengabiskan waktu untuk membaca buku Laskar Pelangi atau scrolling feed Instagram Pevita Pearce, saya akan lakukan pilihan yang terakhir. Kita tidak pernah tahu bagaimana nasib Belitung dengan atau tanpa kisah Laskar Pelangi, tapi tentu kita tahu nasib Belitung ketika Pevita Pearce datang ke sana. Tahu kan? Kalau saya tentu akan lebih memilih selfie bersama Pevita daripada bersama GMT.


Pelajaran yang bisa kita dapat adalah, sebuah cerita ternyata bisa mengubah nasib suatu tempat. Mari berterima kasih kepada Andrea Hirata dan Laskar Pelanginya serta Pervita Pearce dan Wisata Gerhananya telah menghidupkan pariwisata Belitung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun